Abstrak


Peran Sekolah Lapang Iklim (SLI) dan Formulasi Pemupukan pada Pertanaman Jagung di Lahan Tadah Hujan


Oleh :
Mualim Anung Prastawa - H0713121 - Fak. Pertanian

ABSTRAK
Perubahan  iklim  (climate  change)  merupakan  salah  satu  fenomena  yang dapat  menimbulkan  berbagai  dampak  pada  sektor  pertanian.  Dampak  yang muncul berupa terjadinya pergeseran awal dan panjang musim hujan. Perubahan iklim  juga  berpeluang  terjadinya  cuaca  ekstrem  sehingga  memicu  kerawanan pangan, akibat dari kegagalan panen. Program Sekolah Lapang Iklim (SLI) dinilai mampu menanggulangi terjadinya kegagalan panen akibat perubahan iklim, yaitu dengan   mendampingi   petani   untuk   mengatasi   masalah   tersebut   dengan mengajarkan  tentang  pengamatan kondisi  cuaca  sebagai  upaya  menanggulangi kegagalan panen. Selain itu, melalui SLI juga diajarkan tentang dosis berdasarkan Kalender  Tanam  (KATAM)  yang  direkomendasikan  oleh  Kementrian  Pertanian sesuai dengan spesifikasi wilayah.Penelitianini dilaksanakan  pada  lahan tadah  hujandi  Desa Wonosari, Gondangrejo, Karanganyardan Laboratorium Ekologi Dan Manajemen Produksi Tanaman (EMPT)Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta mulai Juli  2016  sampai  Oktober  2016.  Rancangan  percobaan  yang  digunakan  adalah Rancangan Tersarang (Nested Design) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah penerapan  konsep  SLI,  yaitu  S1  (SLI)  dan  S2  (Non-SLI).  Faktor  kedua  adalah formulasi pemupukan organik dan anorganik yaitu T0 (tanpa pupuk),  T1 (100% pupuk organik), T2 (75% pupuk organik + 25% pupuk anorganik), T3 (50% pupuk organik + 50% pupuk anorganik), T4 (25% pupuk organik + 75% pupuk anorganik) dan  T5  (100%  pupuk  anorganik).  Faktor  formulasi  pemupukan  tersarang  pada faktor SLI/ Non-SLI sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan, kemudian diulang sebanyak tiga kali sehingga diperoleh 36 petak perlakuan. Dosis pemupukan yang digunakan  yaitu  pupuk  organik  5  ton/ha,  urea  350  kg/ha,  SP-36  125  kg/ha,  dan KCl  100  kg/ha.  Hasil  dianalisis  dengan  uji  F  taraf  95%  dan  uji  lanjut  Duncan Multiple Range Test 5% (DMRT).Hasil menunjukkan dengan penerapan konsep Sekolah Lapang Iklim (SLI) mampu meningkatkan tinggi tanaman dan berat tongkol jagung P35 di lahan tadah hujan desa Wonosari, Gondangrejo, Karanganyar pada masa tanam ketiga. Tinggi tanaman dan berat tongkol tertinggi dicapai pada perlakuan SLI yaitu berturut-turut sebesar  197,3  cm  dan  160,58  gram.  Formulasi  pupuk  dalam  konsep  SLI memberikan  perbedaan  terhadaptinggi  tanaman  dan  berat  kering  brangkasan yaitu  pada  tinggi  tanaman  sebesar  197,3  cm  dan  berat  brangkasan  tertinggi sebesar 107,60 gram pada perlakuan 100% pupuk anorganik.