Abstrak


Peranan Kepala Sekolah Dalam Menciptakan Iklim Kerja Kondusif Bagi Guru Di Sma Negeri 5 Surakarta Tahun 2017/2018


Oleh :
Putri Fara Sholihah - K7514047 - Fak. KIP

ABSTRAK

Putri Fara Sholihah. K7514047. PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENCIPTAKAN IKLIM KERJA KONDUSIF BAGI GURU DI SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN 2017/2018. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peranan kepala sekolah dalam menciptakan iklim kerja kondusif bagi guru di SMA Negeri 5 Surakarta tahun 2017/2018; (2) mengetahui faktor-faktor apakah yang menghambat dan solusi yang dilakukan kepala sekolah dalam menciptakan iklim kerja kondusif bagi guru di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2017/2018.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru di SMA Negeri 5 Surakarta. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah informan, tempat dan peristiwa, serta dokumen dan arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling) dan teknik penentuan informan yang digunakan adalah teknik bola salju (snowball sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang meliputi reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang telah dilakukan berdasarkan data yang diperoleh baik berupa data primer maupun sekunder adalah sebagai berikut: (1) Peranan kepala sekolah dalam menciptakan iklim kerja kondusif bagi guru di SMA Negeri 5 Surakarta tahun 2017/2018 adalah: (a) menumbuhkan keakraban guru dengan warga sekolah yang lain, (b) memberikan reward dan punishment terhadap guru, (c) menumbuhkan rasa tanggung jawab guru terhadap tugasnya, (d) memberikan job description yang jelas, menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur), dan membuat regulasi, (e) mengendalikan konflik yang terjadi di lingkungan sekolah, (f) memberikan motivasi, (g) melibatkan guru dalam pengambilan keputusan partisipatif, (h) mengelola lingkungan fisik sekolah, (i) memberikan informasi, (j) melakukan monitoring dan evaluasi. (2) Hambatan yang muncul dan solusi yang dilakukan yaitu: (a) adanya guru yang berkarakter dan berkepribadian kurang baik, (b) kebijakan dari pemerintah yang sering berubah dan tidak sesuai dengan kondisi sekolah, (c) gangguan dari pihak luar sekolah, (d) terdapat beberapa guru yang tidak suka dengan tugas tambahan yang diberikan oleh kepala sekolah. Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yang muncul ialah: (a) memberikan briefing dan pendekatan secara personal, (b) melakukan sosialisasi dan diklat, (c) rapat dan diskusi dewan sekolah dengan pihak luar, (d) pendekatan secara personal, memotivasi, dan meningkatkan rasa sadar atas tanggung jawab bersama.

Kata kunci : Kepala Sekolah, Iklim Kerja, Guru.