ABSTRAK
Latar Belakang: Kelelahan kerja menunjukkan kondisi kehilangan efisiensi yang berbeda dari setiap individu dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh. Beban kerja yang melebihi batas kemampuan dapat menyebabkan kelelahan atau cedera, sedangkan status gizi yang buruk dengan asupan kalori yang tidak sesuai kebutuhan tubuh akan lebih cepat merasakan lelah daripada tenaga kerja dengan asupan kalori memadai.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja fisik dan status gizi dengan kelelahan kerja pada pekerja unit produksi di PT ATMI Duta Engineering Sukoharjo.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Populasi penelitian berjumlah 92 orang. Dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga diperoleh sampel sejumlah 45 responden. Penelitian ini menggunakan tensi meter untuk mengukur jumlah denyut nadi, stature meter untuk mengukur indeks masa tubuh (status gizi) dan reaction timer untuk mengukur kelelahan kerja. Teknik analisis data yang digunakan yaitu bivariate gamma and somers’d diuji menggunakan SPSS 23.00.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 45 responden yang diteliti 39 pekerja (87,6%) mengalami kelelahan kerja sedang, 3 pekerja (6,7%) mengalami kelelahan berat dan 3 pekerja (6,7%) mengalami kelelahan ringan, hasil uji gamma and somers’d beban kerja fisik dengan kelelahan kerja nilai p=1,000, untuk status gizi dengan kelelahan kerja nilai p=0,048, r=0,661 arah korelasinya (+).
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja dengan p=1,000. Ada hubungan signifikan antara status gizi dengan kelelahan kerja.
Kata Kunci: Beban Kerja Fisik, Status Gizi, Kelelahan Kerja.
