;

Abstrak


Keterkaitan Kepemimpinan Transformasional, Pemberdayaan Psikologi, Komitmen Afektif pada Kinerja Karyawan ( Studi Pada PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk Cabang Jepara )


Oleh :
Zandra Dwanita Widodo - S411608037 - Sekolah Pascasarjana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  hubungan kepemimpinan transformasional pada kepercayaan organisasi dan pemberdayaan psikologi, hubungan pemberdayaan psikologi pada komitmen afektif, hubungan kepercayaan organisasi pada kinerja karyawan dan komitmen afektif serta hubungan komitmen afektif pada kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan desain survey, berjenis penelitian kausal, yaitu tipe penelitian yang bersifat konklusif yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel yang dibedakan menjadi variabel independen yang merupakan suatu penyebab dan variabel dependen yang merupakan akibat dari suatu fenomena.  Sampel yang digunakan sebanyak 58 responden dengan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan  metode sensus, dimana seluruh anggota populasi diambil sebagai responden penelitian (penelitian populasi). Metode penelitian yang digunakan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bantuan program Component Based SEM  yaitu GSCA (Generalized  Structured Component Analysis).

Temuan penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan memhubungani secara langsung kepercayaan organisasi (p < 0,05) dan pemberdayaan psikologi (p < 0,05), maka hipotesis pertama dan kedua terbukti. Hipotesis ke tiga dan keempat dalam penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemberdayaan psikologi dan kepercayaan organisasi dapat memhubungani komitmen afektif secara langsung (p < 0,05). Temuan penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan organisasi tidak dapat memhubungani kinerja karyawan secara langsung pada model yang diajukkan dalam penelitian ini sedangkan komitmen afektif dapat memhubungani kinerja karyawan secara signifikan langsung. Hubungan komitmen afektif pada kinerja karyawan merupakan hubungan yang memiliki nilai loading factor paling tinggi dibandingkan pada hubungan antar variable lainnya.

Penelitian hanya menggunakan 5 variabel amatan yang terdiri dari 1 variabel bebas, tiga variabel antara dan 1 variabel dependen, yaitu kinerja pegawai. Sehingga keterbatasan model dalam mengungkap faktor yang memhubungani kinerja masih bersifat terbatas, yaitu sebesar 64,6% sedangkan sisanya sebesar 35,4% dijelaskan variabel diluar model penelitian.