;
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan dekonstruksi. Strategi yang digunakan adalah analisis isi (content analysis). Data berupa kutipan-kutipan novel Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma karya Erwin Arnada sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen dan wawancara informan. Validitas data menggunakan trianggulasi sumber. Analisi data menggunakan teknik analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa: 1) anak yang terlahir dengan kondisi bisu tuli (kolok) diyakini sebagai anak yang menanggung kutukan akibat dosa para leluhur di masa lalu dan keberadaannya dianggap sebagai pembawa malapetaka bagi lingkungan sekitarnya; 2) terdapat beberapa peristiwa yang semakin menguatkan kepercayaan masyarakat teradap mitos kolok seperti, (1) sanksi kasepekang, (2) peristiwa keracunan di SD Inkluisi, dan (3) tragedi Desa Beskala; 3) hasil dari dekonstruksi yang dilakukan menujukkan bahwa: (1) ada upaya penolakan yang dilakukan oleh tokoh Rare, Menak, dan Uwe Ronji terhadap mitos anak kolok, (2) ritual Wayang Sapuh Leger, (3) taksu, dan (4) pentas tari Sanghyang Dedari merupakan segala upaya untuk mebongkar paradigma terhadap mitos kolok, sekaligus membangun kembali paradigma yang baru. Paradigma tersebut menujukkan bahwa adanya rasa kecemasan dan ketakutan akan persoalan-persoalan yang tidak mampu diatasi oleh manusia, seperti gejala alam dan fenomena kematian inilah yang secara tidak langsung mendasari terciptanya mitos tentang anak kolok sebagai anak penaggung kutukan dan pembawa petaka; 4) nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma karya Erwin Arnada meliputi: (1) nilai religi, (2) nilai moral, (3) nilai sosial, dan (4) nilai budaya; 5) Novel Jejak Dedari yang Menari di Antara Mitos dan Karma merupaka novel yang sarat akan nilai-nilai pendidikan sehingga sangat cocok digunakan sebagai referensi bahan bacaan maupun materi ajar dalam pembelajaran sastra di SMA.
Kata Kunci: dekonstruksi , nilai pendidikan, novel, Jejak Dedari yang Menari di
Antara Mitos dan Karma.