Abstrak


Motivasi Petani dalam Program Sertifikasi Pertanian Organik di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali


Oleh :
Amir Fawas Saputro - H0413001 - Fak. Pertanian

ABSTRAK
Pertanian dan pangan organik dapat menjadi potensi besar bagi pemulihan ekonomi Indonesia. Langkah kembalinya go organic ini tentunya dapat menggerakkan roda ekonomi yang terhambat. Salah satu program yang berkaitan dengan pertanian organik ialah sertifikasi pertanian organik. Sertifikasi pertanian organik merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk organik melalui mekanisme sertifikasi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik yang kompeten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis motivasi petani dalam program Sertifikasi Pertanian Organik, mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk motivasi petani, menganalisis hubungan antara faktor pembentuk motivasi dan  membedakan motivasi petani dalam program Sertifikasi Pertanian Organik di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali beradasarkan jarak akses pasar dan status kepemilikan lahan petani. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik sensus. Lokasi penelitian yaitu Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, dengan mengambil 2 kelompok tani yaitu kelompok tani Setyo Mulyo Desa Pranggong dan kelompok tani Tresno Maju Desa Pelemrejo. Sampel diambil sebanyak 60 petani responden. Analisis data yang digunakan adalah rank Spearman dan U Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden yaitu umur petani dalam kategori usia produktif, pendidikan formal dalam kategori rendah, pendidikan non formal dalam kategori jarang, luas lahan dalam kategori sempit, pendapatan dalam kategori rendah, lingkungan sosial dalam kategori tinggi, dan lingkungan ekonomi dalam kategori sedang. Motivasi petani dalam program Sertifikasi Pertanian Organik yaitu 86,67% petani responden bermotivasi tinggi. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara luas lahan dengan motivasi petani dalam program Sertifikasi Pertanian Organik, pada taraf kepercayaan 99%, pada faktor pendidikan non formal, pendapatan dan lingkungan sosial terdapat hubungan yang signifikan dengan taraf kepercayaan 95%, sedangkan untuk faktor umur, pendidikan formal, pendapatan dan lingkungan ekonomi tidak terdapat hubungan yang signifikan. Terdapat perbedaan motivasi yang signifikan dalam program Sertifikasi Pertanian Organik berdasarkan jarak akses pasar dan tidak terdapat perbedaan motivasi dalam Sertifikasi Pertanian Organik berdasarkan status penguasaan lahan lahan.