Latar belakang: Autis merupakan gangguan perkembangan kompleks yang terjadi dalam usia tiga tahun pertama kehidupan akibat gangguan neurologis yang mempengaruhi fungsi yang baru diketahui pada usia 18 hingga 30 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor – faktor yang mempengaruhi autis pada balita di Kota Tangerang.
Subyek dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain case-control. Penelitian dilakukan di Kota Tangerang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 200 subyek penelitian usia 1 – 5 tahun yang terdiri dari 50 balita autis dan 150 normal. Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel menggunakan fixed disease sampling. Variabel dependen pada penelitian ini balita yang mengalami autis. Variabel Independen yaitu pendapatan keluarga, pendidikan ibu, usia ibu, stress ibu masa gestasi, paparan zat kimia, gizi keluarga masa gestasi, demam saat hamil, gangguan tumbuh kembang janin. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur.
Hasil: Resiko autis dipengaruhi oleh paparan zat kimia (b = 2.86; CI 95% = 0.77 – 4.96; p= 0.007), stres ibu masa gestasi (b = 2.45; CI 95% = 0.60 – 4.30; p= 0.010), gangguan tumbuh kembang (b = 1.69; CI 95% = -0.24 – 3.61; p= 0.086), gizi keluarga (b = -2.08; CI 95% = -3.88 – -0.28; p= 0.023) dan usia ibu ≥ 35 tahun (b = 2.82; CI 95% = 0.73 – 4.92; p= 0.008) berpengaruh langsung dengan autis dan secara tidak langsung gangguan tumbuh kembang dipengaruhi oleh demam saat hamil dan paparan zat kimia, demam saat hamil dipengaruhi oleh pendapatan keluarga tinggi, serta pendapatan keluarga dipengaruhi oleh pendidikan tinggi
Kesimpulan: Resiko autis dipengaruhi secara langsung oleh paparan zat kimia, stres ibu masa gestasi, gangguan tumbuh kembang, gizi keluarga masa gestasi, demam saat hamil, usia orang tua dan dipengaruhi secara tidak langsung oleh demam saat hamil, pendapatan keluarga masa gestasi dan pendidikan ibu masa gestasi.
