Abstrak


Efektivitas Pelatihan Syukur Terhadap Penurunan Tingkat Stres pada Caregiver Lansia di Kelurahan Jebres Surakarta


Oleh :
Ismi Fatmawati - G0111048 - Fak. Kedokteran

Lanjut usia merupakan tahap akhir kehidupan dimana seseorang mengalami banyak perubahan berupa penurunan fungsi-fungsi biologis, kognitif, dan sosial. Penurunan-penurunan tersebut  mengarah pada berbagai perilaku yang sulit untuk ditangani sehingga cenderung mengarahkan stres pada caregiver lansia. Stres yang dialami caregiver mengacu pada keadaan  dimana individu merasa terbebani baik secara fisik, psikologis, sosial, finansial, maupun waktu. Salah satu bentuk intervensi yang dapat digunakan untuk menurunkan stres yang dialami oleh caregiver lansia adalah pelatihan syukur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan syukur terhadap penurunan tingkat stres pada caregiver lansia di Kelurahan Jebres, Surakarta.

Subjek penelitian ini adalah anak atau menantu perempuan yang berperan sebagai caregiver lansia di wilayah RW XVIII dan RW XX, Kelurahan Jebres, Surakarta. Desain penelitian ini adalah desain eksperimen non-randomized control group pretest-posttest design dengan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing empat orang. Kelompok eksperimen diberikan pelatihan syukur selama dua hari dengan menggunakan metode kuliah, sharing, active comunication, mental imagery, simulations, relaksasi, video, instruments, dan writing tasks. Penelitian ini menggunakan modul yang dimodifikasi dari Khoiriyah (2016) yang mengacu  pada tahapan kognitif bersyukur dari Emmons. Data penelitian dikumpulkan menggunakan skala The Modified Cregiver Strain Index dari Thornton & Travis ( 2003).

Hasil analisis kuantitatif uji 2 sampel Independen Mann-Whitney untuk stres saat pretest-posttest didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,029 < 0,05, saat pretest-follow up diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,029 < 0,05, sedangkan saat posttest- follow up diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,343 > 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan syukur memberikan pengaruh terhadap penurunan stres pada caregiver lansia yang relatif bertahan selama pengukuran dilakukan. Sedangkan hasil uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen didapatkan nilai signifikansi 0,066 > 0,05 saat pretest-posttest, nilai signifikansi sebesar 0,068 > 0,05 saat pretest-follow up, dan nilai signifikansi sebesar 0,059 > 0,05 saat posttest-follow up. Hasil ini menunjukkan bahwa pelatihan syukur tidak efektif menurunkan  stres pada caregiver lansia. Hasil ini mengarah pada evaluasi yang meliputi: karakteristik subjek yang bervariasi, keterlambatan kehadiran dalam pelatihan  yang mengakibatkan subjek melewatkan tahap identifikasi dan kontrak be ajar, serta karakteristik permasalahan yang dialami caregiver berkaitan dengan perawatan lansia yang begitu kompleks.