ABSTRAK
Boy’s Cake & Bakery merupakan sebuah perusahaan (home industry) yang bergerak dalam bidang pengolahan makanan (kue tradisional dan modern). Perusahaan mendapatkan lebih banyak pesanan pada hari libur (weekend) dibandingkan pada hari biasa (weekday), namun jumlah pekerja yang bekerja setiap hari tidak menentu. Hal ini menyebabkan pada hari biasa terjadi kelebihan pekerja dan pada hari libur terjadi kekurangan pekerja. Kondisi pekerja yang Lelah dan tertekan saat lembur mengakibatkan timbulnya beban kerja mental yang dialami oleh pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi beban kerja mental yang dialami oleh pekerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah National Aeronautics and Space Administration – Task Load Index (NASA-TLX) dan Work Load Analysis (WLA). Dari hasil perhitungan dengan metode NASA-TLX diperoleh pekerja dengan beban kerja mental paling tinggi memiliki prosentase sebesar 87,33% yaitu didapatkan oleh pekerja bagian bakery 2 dan beban kerja mental paling rendah didapatkan oleh pekerja packing 1 dengan presentase sebesar 74%. Sedangkan hasil perhitungan dengan metode WLA diperoleh pekerja dengan beban kerja mental paling tinggi memiliki prosentase sebesar 123,604% yaitu didapatkan oleh pekerja bagian bakery 2. Sedangkan untuk beban kerja mental paling rendah didapatkan oleh pekerja cake 3 dengan prosentase sebesar 109,344%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah seluruh pekerja mendapatkan kategori beban kerja mental tinggi pada metode NASATLX dan metode WLA. Usulan perbaikan untuk mengurangi beban kerja mental adalah dengan melakukan perbaikan sistem penjadwalan pekerja dengan menggunakan metode Algoritma Tibrewala, Philippe, dan Browne (TPB).
Didapatkan bahwa kebutuhan pekerja paling tinggi terdapat pada Hari Minggu sebesar 9 pekerja dan kebutuhan pekerja paling sedikit terdapat pada Hari Selasa dan Hari Rabu sebesar 7 pekerja.
Kata Kunci : Algoritma TPB, Beban Kerja Mental, NASA-TLX, WLA
