Abstrak
Analisis pengendalian kualitas dengan menggunakan metode c-chart pada PT. Tomoko daya perkasa metallizing industri Palur - Karanganyar
Oleh :
Rina Afrianingrum - F3503051 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Penelitian Tugas Akhir dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan plastik metalis, untuk mengetahui jumlah rata-rata kerusakan produk per unit serta batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah.
Penelitian dilakukan di PT. Tomoko Daya Perkasa metallizing industri dengan alamat Jl. Solo-Karanganyar km 8,3 Jetis, Palur Solo. Data yang diperlukan adalah data sekunder. Data sekunder meliputi jumlah produksi sebesar 1.804.760 dan jumlah produk rusak sebesar 4.175 selama satu tahun (tahun 2005)
Ada 5 tahapan dalam proses pembuatan plastik metalis antara lain tahap inspeksi bahan baku, tahap rewinding I, tahap metallizing, tahap rewinding II dan slitting serta tahap packing dan pengiriman. Sedangkan metode yang digunakan untuk menghitung jumlah rata-rata kerusakan produk per unit dan batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah adalah metode C-chart. Data yang digunakan untuk menghitung jumlah kerusakan produk per unit dan batas pengendalian atas dan batas pengendalian bawah adalah data sekunder meliputi jumlah produksi sebesar 1.804.760 dan jumlah produk rusak sebesar 4.175 selama satu tahun (tahun 2005). Dari analisis C-chart diketahui jumlah rata-rata kerusakan produk per unit sebesar 347,9167 dengan standar deviasi sebesar 18,6525 dan batas pengendalian atas sebesar 403,8743 serta batas pengendalian bawah sebesar 291,9591.
Berdasarkan penelitian, pengamatan dan pembahasan serta evaluasi terhadap informasi yang telah diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa PT. Tomoko Daya Perkasa dalam proses pembuatan plastik metalis dibagi menjadi lima tahapan dan pada bulan Januari 2005 sampai dengan Desember 2005 kualitas produk yang dihasilkan masih belum memenuhi standar yang diharapkan. Sebab masih ada yang out of control sebesar 450, 430 dan 410 (Bulan Januari, Februari, dan Juni).
Dari kesimpulan diatas bisa diberikan saran untuk perusahaan yaitu untuk tahap yang akan datang pelaksanaan pengendalian kualitas lebih ditingkatkan yaitu dengan cara melakukan inspeksi kembali sebelum produk itu dijual ke konsumen, agar dapat menekan jumlah produk yang rusak.