;

Abstrak


Evaluasi Pemberian Anastesi Infiltrasi Lokal (LIA) Pada Pasien Pasca Operasi Total Knee Arthroplasty di RS Ortopedi Prof. DR. Dr. R. Soeharso Surakarta


Oleh :
Alifia Rifki Rimanda - S931308001 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang: Operasi arthroplasty lutut memerlukan pembiusan dan penanganan nyeri yang tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan pasien dan empercepat pemulihan. Tatalaksana penanganan nyeri pada pasien yang menjalani total knee arthroplasty (TKA) dapat diberikan berbagai macam modalitas seperti per oral, injeksi lokal atau injeksi epidural. Local infiltration analgesia (LIA) merupakan salah sau modalitas untuk penanganan nyeri dimana diberikan kombinasi berbagai macam obat anti nyeri pada ruang intraartikular pada persendian dan jaringan sekitar sendi. LIA mempunyai keuntungan untuk memblok konduksi rangsang nyeri pada tempat asalnya dan mengurangi efek obat anti nyeri secara sitemik.
Tujuan: Mengetahui perbedaan nilai Visual Analog Scale (VAS), perbedaan lama rawat inap, perbedaan nilai Knee Society Score (KSS) pada pasien post operasi TKA yang diberikan LIA dan yang tidak diberikan LIA.
Metode dan Sampel: Metode penelitian ini adalah eksperimental dengan uji acak terkontrol (Randomized Controled Trial), post test only group design. Sample berupa total sampling dari pasien osteoartritis lutut dengan status fisik American Society of Anesthesiologis (ASA) I-II, usia 50 - 75 tahun yang menjalani operasi TKA satu sisi dengan operator dr. Ismail Mariyanto, Sp.OT (K) dan anastesi regional dalam kurun waktu Agustus 2016 – Desember 2016. Sample terbagi menjadi 2 kelompok, dimana satu kelompok diberikan LIA dengan Levobupivacain, dan kelompok kontrol dimana tidak diberikan LIA. Kami mengevaluasi nyeri pasca operasi dengan VAS dalam interval 12 jam, 24 jam, 48 jam dan 3 bulan pasca operasi, mencatat lamanya rawat inap di Rumah Sakit dan menghitung nilai KSS pada bulan ke 3 pasca operasi pada masing-masing kelompok.
Hasil: Sebanyak 64 pasien telah dilakukan peneilitian dan analisa, didapatkan 14 pasien pria dan 50 pasien wanita. Usia rata-rata adalah 60,87 tahun. Terdapat perbedaan secara signifikan (p = 0,00) pada kelompok yang diberikan LIA untuk nilai nyeri pasca operasi (VAS 12 jam = 4,81, 24 jam = 3,16, 48 jam = 2,22, 3 bulan = 1,63), dibandingkan dengan kelompok kontrol (VAS 12 jam = 7,00, 24 jam = 5,72, 48 jam = 3,11, 3 bulan = 2,22 ), dimana nilai VAS yang lebih rendah didapatkan pada kelompok yang diberikan LIA. Terdapat perbedaan pada kelompok yang diberikan LIA untuk rata-rata lama rawat inap di Rumah Sakit (6,22 hari) dibandingkan dengan kelompok kontrol (7,87 hari). Juga terdapat perbedaan secara signifikan (p = 0,00) pada rata-rata KSS pasien pasca operasi kelompok yang diberikan LIA (81,04) dibandingkan kelompok kontrol (73,03).
Kesimpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa LIA dengan Levobupivakain berpengaruh dalam menurunkan nyeri pasca operasi, mempersingkat lama rawat inap di Rumah Sakit serta mempunyai functional outcome yang lebih baik pada pasien dengan osteoartritis lutut yang dilakukan operasi TKA di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta.