Abstrak


Value Chain Analysis Untuk Rekomendasi Aktivitas Inti Pada Industri Kain Tenun Goyor Di Kabupaten Sragen


Oleh :
Pungki Mita Pramugari - I0314077 - Fak. Teknik

Abstrak

Sragen merupakan salah satu kabupaten yang memiliki warisan kain tenun khas
yang dikenal dengan kain tenun goyor. Kerajinan tenun goyor sudah berkembang
secara turun-temurun di desa Sambirembe kecamatan Kalijambe kabupaten
Sragen. Namun 10 tahun terakhir industri kain tenun goyor di desa Sambirembe
kabupaten Sragen tidak beroperasi lagi karena sulitnya mencari tenaga kerja yang
mengakibatkan IKM tersebut hanya bisa melakukan proses penenunan, padahal
untuk menghasilkan produk kain tenun goyor dibutuhkan pelaku yang berperan
dalam rantai nilai yang utuh mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan
pemasaran produk jadi. Sedangkan hingga sekarang kerajinan tenun goyor tetap
dipertahankan oleh daerah lain seperti kabupaten Sukoharjo dan dicari banyak
pembeli baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Untuk memperbaiki rantai
nilai pada IKM di Sragen juga diperlukannya alat untuk membandingkan rantai
nilai IKM di Sragen terhadap IKM di Sukoharjo. Rantai nilai di IKM 1 dan IKM 2
memiliki 6 proses inti dan 9 pelaku yang menjalankan setiap aktivitas. Nilai
tambah pada rantai nilai kain goyor paling tinggi dimiliki oleh eksportir kemudian
pengusaha IKM, sedangkan untuk buruh memiliki nilai tambah yang rendah.
Untuk mewujudkan IKM 3 dengan rantai nilai yang utuh, maka diperlukan tenaga
kerja untuk mengisi setiap kekosongan dalam rantai nilai dengan melakukan
benchmarking ke IKM 1 dan IKM 2. Selanjutnya hasil benchmarking digunakan
untuk menyusun kompetensi kerja pembuatan kain tenun goyor sebagai bahan
pelatihan tenaga kerja