Sektor pajak merupakan penerimaan yang sangat penting dalam pembiayaan pembangunan. Usaha untuk meningkatkan pajak yang diterima selalu dilakukan Aparatur Pajak. Salah satu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan penerimaan berasal dari Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah. Tugas Akhir yang ditulis oleh penulis hendak mencari jawaban dari faktor yang dapat mempengaruhi jumlah penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten.
Permasalahan yang hendak dicari jawabannya dalam penulisan ini adalah:
Apakah penerimaan pajak di KPP Klaten efektif berdasarkan target yang telah ditentukan pada awal masa pajak?
Seberapa besar tingkat kepatuhan Pengusaha Kena Pajak untuk peranannya dalam peningkatan jumlah penerimaan PPN/PPnBM Masa di KPP Klaten?
Seberapa besar kontribusi penerimaan PPN/PPnBM terhadap total keseluruhan penerimaan pajak lainnya di KPP Klaten?
Peranan apakah yang dilakukan aparatur pajak untuk meningkatkan jumlah penerimaan pajak setiap masa pajak?
Setiap data yang diteliti penulis diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Klaten. Data tersebut dianalisis penulis guna menjawab setiap permasalahan yang ada. Data target dan realisasi penerimaan PPN/PPnBM menghasilkan tingkat efektivitas dari penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten, dimana semakin tinggi tingkat efektivitas yang dicapai penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten berarti semakin efektif.Sedangkan rendahnya tingkat efetivitas berarti penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten juga semakin kecil dibandingkan dengan penerimaannya. Dari laporan perkembangan PKP terdaftar akan diteliti tingkat kepatuhannya dalam penyampaian SPT Masa PPN. Dimana akan dicari jawaban apakah tingkat kepatuhan dapat sebagai faktor untuk meningkatkan penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten dengan dasar realisasi penerimaan yang diperoleh pada suatu masa. Dari hasil rata-rata penerimaan yang dihitung penulis, penulis mengambil kesimpulan bahwa bertambahnya PKP terdaftar di KPP Klaten tidak selalu menyebabkan meningkatnya penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten. Hal ini dikarenakan penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten juga sangat terpengaruh dengan situasi global. Tingkat kepatuhan juga mempengaruhi penerimaan di KPP Klaten. Dimana semakin tinggi kepatuhan berarti semakin baiknya PKP terdaftar mengetahui akan kewajiban pajaknya. Di dalan Tugas Akhir ini penulis menghubungkan tingkat kepatuhan tersebut dengan penyampaian SPT Masa PPN. Tingkat kepatuhan yang dihasilkan lebih cenderung pada bagian administrasi. Dan disinilah peran serta aparatur pajak harus ditingkatkan dengan meneliti setiap dokumen-dokumen pajak yang masuk dengan jumlah penerimaan yang diperoleh di KPP Klaten.Dimana peranan pengawasan dan pemeriksaan oleh aparatur pajak perlu ditingkatkan dengan kualitas kerja mereka. Sehingga setiap jenis penunggakan, penghindaran, pengelakan dan melalaikan dalam pembayaran besarnya pajak terutang oleh wajib pajak dapat dihindarkan. Dan setiap jenis pelanggaran dalam perpajakan harus diberikan sanksi yang tegas.
Penerimaan PPN/PPnBM di KPP Klaten akan meningkat apabila setiap faktor saling mendukung. Wajib pajak melaksanakan kewajiaban pajak mereka dan aparatur pajak melaksanakan tugas mereka dengan baik dengan menghindari dari tindakan korupsi dan kolusi antara aparatur pajak dengan wajib pajaknya. Sehingga terciptanya kehidupan perpajakan yang bersih dan penerimaan yang tinggi dapat selalu terealisasi.