Emisi karbon yang dikeluarkan oleh model persediaan CLSC berdampak pada lingkungan dan sumber daya. Dampak negatif dari emisi karbon yang ditim- bulkan menyebabkan diperlukannya batasan emisi karbon yang dihasilkan dalam sistem. Biaya yang dikeluarkan dalam mereduksi emisi karbon secara langsung berpengaruh pada keuntungan sistem. Selain biaya reduksi emisi karbon, harga eceran dan kualitas adalah hal yang penting dalam memaksimumkan keuntungan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengonstruksi model persediaan CLSC dengan memerhatikan remanufacturing, refurbishing dan reduksi emisi karbon, menentukan penyelesaian optimum model, dan menerapkan pada data emisi kar- bon di Indonesia tahun 2014.
Model dibentuk dari penjumlahan keuntungan tiap pemain dalam sistem yang terdiri dari produsen, pengecer, dan pengepul. Model yang diperoleh diten- tukan penyelesaian optimumnya dengan syarat perlu dan syarat cukup kemudian diterapkan pada data emisi karbon di Indonesia. Diperoleh keuntungan maksi- mum dalam sistem sebesar Rp 5.455.200. Nilai tersebut dicapai pada saat harga jual eceran sebesar Rp 2816,62, kualitas produk 1, dan reduksi emisi karbon se- besar 43, 7%. Produsen, pengecer, dan pengepul berturut-turut mendapatkan persentase keuntungan sebesar 42%, 49%, dan 9%.
