;

Abstrak


Analisis Keragaman Tanaman Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg) di Daerah Istimewa Yogyakarta Berdasarkan Karakter Morfologi dan RAPD


Oleh :
Arini Al Ifah - S611608003 - Sekolah Pascasarjana

Abstrak

Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg atau sukun merupakan tanaman yang banyak terdapat di daerah tropis salah satunya di Indonesia. Buahnya dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan dengan cita rasa yang enak, sedangkan daunnya dapat dijadikan berbagai macam obat penyakit salah satunya sebagai penurun kadar kolesterol. Banyak bahan pangan lokal Indonesia yang mempunyai potensi gizi dan komponen bioaktif yang baik namun belum dimanfaatkan secara optimum. Upaya meningkatkan kualitas tanaman sukun merupakan program pemuliaan untuk mendapatkan produktivitas tinggi yaitu dengan karakterisasi morfologi dan menganalisis keragaman genetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keragaman morfologi dan molekuler tanaman sukun di Daerah Istimewa Yogyakarta. Karakter morfologi dilakukan dengan deskripsi pada 9 tanaman sukun diperoleh 33 karakter fenotip. Karakter molekuler dilakukan dengan
ekstraksi DNA selanjutnya dilakukan metode RAPD untuk mendapatkan data molekuler berupa fragmen DNA dan dianalisis menggunakan software NTSYS versi 2.02. Hasil penelitian menunjukkan Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg memiliki keragaman morfologis pada pohon, daun, bunga dan buah dengan karakter buah terbaik yaitu sukun Sleman dengan bentuk buah lonjong, tidak berduri dan memiliki berat buah lebih besar dari Bantul dan Gunung Kidul. Berdasarkan hasil analisis data morfologi diperoleh pengelompokan 9 tanaman sukun menjadi 3 klaster yaitu klaster I yang terdiri dari GK1, GK3, GK2, B3, B2, klaster II terdiri dari S1, S2, S2 dan klaster III terdiri dari B1, serta mengelompok pada nilai koefisien sebesar 0.79. Berdasarkan hasil analisis data molekuler menunjukkan bahwa 9 tanaman sukun yang di amplifikasi dengan 6 primer menunjukkan fragmen polimorfik sebesar 91.8%. Pengelompokan 9 tanaman sukun menjadi 3 klaster yaitu klaster I terdiri dari GK3, B1, B2, B3, S1, S2, S3, klaster II GK2
dan klaster III GK1, ketiga klaster tersebut mengelompok pada nilai koefisien sebesar 0.95. Berdasarkan pendekatan morfologi dan molekuler perbedaan wilayah pengambilan sampel tanaman yang terjadi isolasi geografi dapat berpengaruh terhadap pengelompokan tanaman secara morfologi dan genetik.