Abstrak


Pengembangan strategi pemasaran usaha kerajinan batik di kecamatan Laweyan kota Surakarta


Oleh :
Kunti Muliahandayani - F1202039 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Realitas menunjukkan bahwa keberadaan usaha kecil (small scale enterprises) merupakan salah satu motor penggerak yang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Diantara usaha kecil tersebut, usaha kerajinan batik mempunyai karakteristik yang sangat khusus. Maka tidaklah mengherankan apabila sampai saat ini usaha kerajinan batik masih mampu bertahan dan menjadi salah satu komoditas andalan Kota Solo. Dalam kaitannya dengan upaya meningkatkan daya tumbuh dan daya saing usaha kecil, identifikasi kekuatan, kelemahan, serta peluang dan ancaman (SWOT), terhadap usaha kecil sangatlah penting, karena masalah utama yang disshadapi oleh para pengrajin batik adalah pemasaran bukan permodalan. Permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah kontribusi usaha kerajinan batik terhadap perekonomian Kota Solo, bagaimana analisis SWOT terhadap produk batik khas Kota Solo di wilayah Kecamatan Laweyan, dan pengembangan strategi yang bagaimanakah yang dapat diterapkan oleh pengusaha batik khas Kota Solo, agar dapat meningkatkan omzet penjualan produk tersebut. Sejalan dengan masalah tersebut, maka penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode analisis deskriptif, dengan menggunakan tabel distribusi yang didasarkan pada data primer maupun data sekunder yang telah terkumpul. Sedangkan untuk pengembangan strategi pemasarannya digunakan analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT analysis) dan analisis general electric. Dari hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa posisi kinerja pemasaran Usaha Kerajinan Batik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta berada pada kuadran I, sehingga strategi yang harus diterapkan adalah mendukung kebijakan pertumbuhan atau pengembangan yang agresif. Sedangkan hasil analisis general electric menunjukkan bahwa posisi bisnis Usaha Kerajinan Batik di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta saat ini berada pada kategori ‘sedang’, sehingga strategi idealnya adalah pertumbuhan melalui integrasi horizontal dengan meningkatkan penetrasi pasar dan pengembangan produk (market penetration and product development¬). Berdasarkan hasil penelitian, maka alternatif strategi pemasaran yang dapat disarankan oleh penulis adalah kebijaksanaan pengrajin harus didukung oleh kebijaksanaan barang, pengrajin harus dapat membuat produknya untuk selalu up to date dan sesuai dengan pasar, serta dipromosikan secara sistematis.