Abstrak
Masalah komersialisasi teknologi baterai lithium telah banyak dibahas dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini penggunaan baterai lithium sudah begitu dekat dengan kehidupan masyarakat seperti penggunaan baterai laptop, baterai handphone (HP), lampu jalan umum (PJU), pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan aki untuk sepeda motor. Sebelum aki sepeda motor dikomersialisasikan beberapa tahap persiapan perlu dilakukan seperti analisa kelayakan investasi, riset pasar dan penganggaran modal. Studi kelayakan ekonomi dan riset pasar telah dilakukan pada penelitian terdahulu, sehingga pada penelitian ini akan membahas tahap selanjutnya yaitu tahap penganggaran modal. Penganggaran modal (capital budgeting) digunakan untuk mengalokasikan sejumlah modal pada beberapa proyek yang rumit karena adanya lebih dari satu tujuan yang saling bertolak belakang. Proyek-proyek tersebut terkait keinginan perusahaan untuk meminimasi biaya yang bertolak belakang dengan tujuan meningkatkan kualitas produk, memenuhi permintaan, kapasitas ruang produksi, kapasitas ruang gudang dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan pendekatan goal programming yang digambarkan melalui contoh studi kasus.
Goal programming untuk capital budgeting disusun dengan mempertimbangkan beberapa tujuan yang ingin dicapai perusahaan seperti minimum profit, minimum pendapatan, minimum kelebihan kapasitas produksi, minimum pembelian fasilitas quality control (QC), minimum luas area produksi dan luas gudang yang harus dipenuhi. Disisi lain dengan keterbatasan modal yang ada perusahaan ingin memaksimalkan pengalokasian modal dan biaya operasional dengan tepat serta memaksimalkan pemenuhan demand. Goal programming dipilih karena mampu menyelesaikan permasalahan dengan fungsi tujuan yang bertentangan dan lebih dari satu. Model selanjutnya akan diselesaikan dengan menggunakan IBM ILOG CPLEX sehingga akan didapatkan output sesuai variabel keputusan yang terdiri dari jenis sistem produksi yang akan digunakan, jenis mesin dan jumlah mesin yang akan dibeli, luas area produksi dan luas gudang yang akan dibangun dan jumlah penambahan fasilitas QC yang akan dibeli.
Didapatkan hasil dari penelitian bahwa model telah memberikan hasil yang optimal terkait keputusan minimasi pembangunan area produksi, gudang, modal dan biaya operasional. Selain itu sistem produksi terpilih dari hasil pemodelan akan mempengaruhi penentuan minimasi biaya investasi mesin, kelebihan kapasitas produksi dan maksimasi pemenuhan demand.
Kata Kunci : aki sepeda motor, aki lithium, capital budgeting, goal programming