Abstrak
Kajian koefisien permeabilitas beton yang mengalami akumulasi retak akibat peningkatan pembebanan secara incremental (study of concrete permeability coefficient which is accumulatively cracked because of the incremental load)
Oleh :
Ririn Indriyani - I0101018 - Fak. Teknik
ABSTRAK
Salah satu masalah umum pada struktur beton khususnya untuk basement, dinding
penahan tanah, tangki air, dan lain-lain umumnya berhubungan dengan
permeabilitas. Permeabilitas ini dapat meningkat karena retak yang membentuk
alur-alur kapiler dalam beton. Peningkatan permeabilitas karena retak
menyebabkan lebih banyak air dan ion kimia agresif masuk kedalam beton,
mengakibatkan korosi pada tulangan dan menurunkan kapasitasnya, akhirnya
akan mengakibatkan keruntuhan strukturnya. Mengingat fakta di lapangan, suatu
struktur pasti mengalami pembebanan pada masa layannya. Semakin meningkat
beban yang dialami suatu struktur, maka retakan yang timbul juga bertambah baik
jumlah, panjang, dan lebarnya. Penambahan retakan karena peningkatan beban
inilah yang dapat meningkatkan koefisien permeabilitas beton. Pada struktur yang
mensyaratkan untuk kedap air, permeabilitas adalah faktor utama yang
mempengaruhi durabilitas struktur beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui sejauh manakah retakan pada beton akibat pembebanan akan
mempengaruhi koefisien permeabilitasnya
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium. Pembebanan
terhadap beton dilakukan secara incremental, kemudian sampel beton tersebut
diuji permeabilitasnya. Benda uji yang digunakan berupa beton silinder dengan Ø
15 cm tebal 30 cm sebanyak 24 buah,yaitu 3 buah untuk uji kuat desak, 21 buah
untuk uji permeabilitas yang telah mengalami retak karena pembebanan sebesar
0,1 f’c, 0,3 f’c, 0,4 f’c, 0,6 f’c, 0,7 f’c, 0,8 f’c, 0,9 f’c, masing-masing 3 buah.
Hasil penelitian dan analisa data menunjukkan bahwa pada pembebanan 0,1f’c-
0,4f’c, belum banyak perubahan koefisien permeabilitas. Penambahan beban
hanya berefek kecil terhadap peningkatan koefisien permeabilitas. Pada
pembebanan sebesar 0,6f’c-0,7f’c, mulai terjadi peningkatan koefisien
permeabilitas yang besar. Hal ini karena pada rentang beban ini retakan mulai
meningkat jumlah, panjang, dan lebar. Pada pembebanan sebesar 0,8f’c-0,9f’c,
koefisien permeabilitas meningkat sangat tajam. Tingginya koefisien
permeabilitas pada rentang beban ini sangat riskan terjadi kebocoran dan korosi
tulangan pada struktur beton selama masa layan. Sehingga pada struktur yang
mensyaratkan untuk kedap air, jangan sampai terjadi beban sebesar 0,8f’c-0,9f’c
untuk menjamin agar tidak terjadi terjadi kebocoran yang berbahaya.
Kata kunci : permeabilitas, retakan, pembebanan incremental.