Abstrak


Analisis Kemampuan Penalaran Ilmiah Siswa dan Pemahaman Representasi Segitiga Kimia pada Materi Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI Program IPA Sekolah Menengah Atas


Oleh :
Kharisma Resti Kurnia Diah Sangandita - K3314029 - Fak. KIP

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk : (1) membuat pemetaan profil kemampuan penalaran ilmiah siswa terhadap materi hidrolisis garam siswa kelas XI Program IPA Sekolah Menengah Atas; (2) membuat pemetaan pemahaman siswa terhadap representasi segitiga kimia pada materi hidrolisis garam kelas XI Program IPA Sekolah Menengah Atas; (3) mengetahui hubungan kemampuan penalaran ilmiah siswa dengan pemahaman representasi segitiga kimia siswa pada materi hidrolisis garam kelas XI program IPA Sekolah Menengah Atas.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Pada penelitian ini terdapat lima level penalaran ilmiah yaitu level No Response, Non-normative, General Descriptive, Bronsted Mechanistic dan Bronsted Causal. Sedangkan untuk pemahaman representasi segitiga kimia terdapat tiga level yaitu level makroskopis- simbolik (M-S), level submikroskopis-simbolik (SM-S) dan level makroskopis- submikroskopis-simbolik (M-SM-S). Penalaran ilmiah siswa dan pemahaman representasi segitiga kimia pada topik hidrolisis garam diukur menggunakan tes open-ended. Penentuan masing-masing level ditentukan oleh dua rater dengan menggunakan formula Cohen’s Kappa, di mana hasil reliabilitas untuk penalaran ilmiah dan pemahaman representasi segitiga kimia masing-masing sebesar 0,95 dan
0,85. Partisipan penelitian ini sebanyak 90 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 3
Surakarta. Teknik pengumpulan data meliputi tes tertulis, observasi dan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Profil penalaran ilmiah siswa pada level General Descriptive sebesar 40%, level Non-normative sebesar
33%, level Bronsted Causal sebesar 26%, level No Response sebesar 1?n level Bronsted Mechanistic sebesar 0%. Mayoritas siswa memiliki level General Descriptive, di mana jawaban siswa hanya pada tahap “Apa” yang terjadi secara umum maupun menggunakan teori Bronsted-lowry. (2) Profil pemahaman representasi segitiga kimia pada level M-S sebesar 97%, level M-SM-S sebesar 3?n level SM-S sebesar 0%. Mayoritas siswa dominan memiliki pemahaman pada aspek makroskopis dan simbolik. (3) tidak semua level penalaran ilmiah yang tinggi memiliki pemahaman representasi segitiga secara menyeluruh (M-SM-S), namun pemahaman representasi segitiga kimia yang menyeluruh (M-SM-S) dapat mendukung penalaran yang baik.


Kata kunci: Penalaran ilmiah, Representasi segitiga kimia, Hidrolisis Garam