;

Abstrak


Hubungan Antara Tingkat Kebisingan dengan Gangguan Pendengaran Akibat Bising pada Petugas Bandara Adi Soemarmo


Oleh :
Doharni Damayanti Siregar - S921302001 - Fak. Kedokteran

ABSTRAK

Latar Belakang: Kebisingan pesawat > 85 dB terutama di apron pesawat mempengaruhi kesehatan pendengaran petugas bandara. Bising dengan intensitas tinggi akan menyebabkan gangguan pendengaran akibat bising (NIHL).
Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat kebisingan dengan gangguan pendengaran akibat bising.
Metode:  Penelitian  ini    merupakan  studi  epidemiologi  dengan  desain  cross sectional, sejak November sampai Desember 2017. Sampel penelitian ini dengan tehnik total sampling, sebanyak 120 orang petugas bandara.Pengukuran tingkat kebisingan  pesawat    dengan  menggunakan  alat  sound  level  meter.  Diagnosis NIHL ditegakkan dari hasil pemeriksaan fisik THT dan pemeriksaan audiometri nada  murni.Analisis  statistik  menggunakan  univariat  dan  bivariat,  dengan  chi square sedangkan multivariat dengan regresi logistik ganda model faktor resiko. Hasil :Tingkat kebisingan pesawat adalah faktor risiko yang berpengaruh terhadap terjadinya   NIHL.   Petugas   bandara   yang   terpapar   bising   memiliki   risiko mengalami  NIHL  1,649  kali  (p,024;RP>1)  setelah  mengontrol  pengaruh  dari faktor perancu umur, masa kerja, pemakain APT, merokok, hipertensi, diabetes melitus dan hiperlipidemia.
Kesimpulan  :  Terdapat  hubungan  yang  signifikan  antara  tingkat  kebisingan dengan   gangguan   pendengaran   akibat   bising   pada   petugas   bandara   Adi Soemarmo.

 

Kata   kunci  :  Tingkat  kebisingan  pesawat,  Noise  induced  Hearing  Loss, Hipertensi, Diabetes Melitus, Hiperlipidemia