Abstrak
Produsen ring fiksator tulang dengan sistem heksapod pada umumnya menyertakan software atau sistem aplikasi untuk menunjang pengoperasian strut. Demikian halnya dengan fiksator tulang yang sedang dikembangkan oleh tim peneliti dari Laboratorium Perencanaan dan Perancangan Produk Universitas Sebelas Maret yang membutuhkan sistem aplikasi penunjang. Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud mengidentifikasi fitur sistem aplikasi berdasarkan kebutuhan pihak-pihak yang terlibat dalam penggunaan fiksator tulang berbasis heksapod yaitu engineer, dokter dan pasien. Penentuan fitur sistem aplikasi ini menggunakan metode Usability
Engineering Lifecycle (UEL). UEL memiliki kriteria usabilitas yaitu ease of use, ease of learning dan satisfication. Penggunaan metode UEL ditunjang dengan metode user story untuk mendapatkan keinginan pengguna terhadap fungsi sebuah sistem aplikasi. Berdasarkan user story, didapatkan hasil bahwa engineer menggunakan sistem aplikasi untuk menentukan besar koreksi dan total putaran yang harus dilakukan pada setiap strut. Pengguna dokter menggunakan sistem aplikasi untuk mengelola data pasien dan menentukan jadwal pengoperasian strut. Pengguna pasien menggunakan sistem aplikasi untuk melihat jadwal pemutaran strut dan menghidupkan alarm sebagai pengingat untuk melakukan putaran strut. Fitur-fitur yang diperoleh selanjutnya di desain dalam sebuah antarmuka. Antarmuka kemudian
diuji tingkat usabilitas menggunakan metode UEL dan diperoleh hasil bahwa antarmuka telah mencapai tingkat usabilitas yang baik.
