Musik merupakan salah satu media komunikasi yang bisa digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan suatu gagasan dan kritik sosial melalui serangkaian lirik yang ada. Lagu-lagu yang diproduksi oleh para musisi seringkali menyelipkan sebuah pesan dan makna tertentu yang sarat dengan ideologi yang menyinggung mengenai kehidupan dan permasalahan sosial.
Penelitian ini ditujukan untuk membedah makna lagu yang terdapat dalam lirik lagu Sembojan karya band Tigapagi yang merepresentasikan pelanggaran HAM di Indonesia terutama pada peristiwa pembunuhan massal tahun 1965-1966. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis semiotika yang dikembangkan oleh Roland Barthes.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Sementara untuk membedah makna dari lirik lagu tersebut menggunakan teori semiotika Roland Barthes yang mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi dokumen dan arsip. Validitas data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi data. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis semiotika signifikansi dua tahap Roland Barthes.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna dalam lagu Sembojan karya Tigapagi ini terbagi menjadi dua verse. Bagian pertama yaitu menceritakan mengenai kasus pembunuhan massal 1965-1966 dan di bagian kedua lagu menceritakan ajakan kepada masyarakat untuk memperjuangkan hak dan keadilan bagi mereka. Sementara untuk nilai-nilai ideologis yang coba disampaikan dalam lagu ini adalah tentang pelurusan sejarah dan penghilangan stereotype terhadap eks anggota Partai Komunis Indonesia. Penyampaian pesan dalam lirik ini juga didukung dengan pola permainan akor dan tempo musik yang memperkuat emosi dalam lagu.
