;

Abstrak


Tindak Tutur Ekspresif Humor Politik dalam Acara Republik Sentilan Sentilun dengan Relevansinya dengan Bahan Ajar Teks Anekdot pada Siswa Kelas X SMA (Kajian Pragmatik)


Oleh :
Candra Kirana - S841608008 - Fak. KIP

Abstrak

Tindak tutur ekspresif adalah ungkapan seseorang berkaitan dengan keadaan psikologis untuk mengevalusi sesuatu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) jenis-jenis subtindak tutur ekspresif humor politik dalam acara Republik Sentilan Sentilun; 2) pelanggaran prinsip-prinsip kerja sama humor politik dalam acara Republik Sentilan Sentilun; 3) implikatur humor politik dalam acara Republik Sentilan Sentilun; dan 4) relevansinya dengan bahan ajar teks anekdot pada siswa SMA.
Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik.  Strategi penelitian menggunakan studi analisis isi. Data berupa tuturan-tuturan dalam acara humor politik Republik Sentilan Sentilun. Sumber data penelitian ini ialah peristiwa dan informan. Peristiwa berupa acara humor politik yang berjudul Republik Sentilan Sentilun yang ditayangkan oleh Metro TV setiap hari Senin pukul 20.30 WIB. Informan berupa guru Bahasa Indonesia dan masyarakat yang menonton acara Republik Sentilan Sentilun. Teknik pengumpulan data melalui teknik perekaman dengan metode simak catat dan metode wawancara mendalam. Teknik validitas data dengan triangulasi teori dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan model interaktif berupa pengumpulan data, reduksi data, analisis data, dan penarikan simpulan.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) terdapat jenis-jenis subtindak tutur ekspresif dalam acara humor politik yang berjudul Republik Sentilan Sentilun berupa meminta maaf, mengeluh, berhumor, berterima kasih, memuji, ungkapan benci, dan ungkapan marah dengan temuan paling banyak terdapat pada tuturan memuji sebanyak 12 tuturan dengan persentase 31%; 2) terdapat pelanggaran prinsip kerja sama dalam acara humor politik berjudul Republik Sentilan Sentilun yang berupa empat maksim yaitu kualitas, kuantitas, relevansi, dan cara dengan temuan terbanyak terdapat pada pelanggaran maksim kuantitas sebanyak 21 tuturan dan maksim kualitas sebanyak 14 tuturan; 3) terdapat implikatur berdasarkan fungsi pragmatis dalam acara humor politik berjudul Republik Sentilan Sentilun berupa menyindir, bertanya, memberitahu, menyatakan menyesal, menyarankan, melaporkan, menolak, mengejek, dan menyimpulkan dengan temuan paling banyak implikatur menyindir sebanyak 10 tuturan dengan persentase 36%; dan 4) hasil penelitian ini memiliki relevansi dalam pembelajaran teks anekdot pada siswa SMA. Materi teks anekdot terdapat pada kelas X dengan kompetensi dasar 3.5 dan kompetensi dasar 3.6.

Kata Kunci : tindak tutur, prinsip kerjasama, implikatur, humor politik, teks anekdot