ABSTRAK
Besarnya nominal dana desa menuntut tanggung jawab yang besar dari pemerintah desa, oleh karena itu BPKP dan Direktorat Jenderal Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri meluncurkan aplikasi SisKeuDes guna mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan desa. Namun, dalam pelaksanaannya masih belum berjalan secara maksimal dikarenakan beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpotensi mendorong implementasi aplikasi SisKeuDes pada pemerintah desa di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten berjalan secara optimal dengan menggunakan variabel utama model Unified Theory of Acceptance and Usage of Technology 2 (UTAUT 2), yaitu performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, hedonic motivation, price value, dan habit.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatori (explanatory research). Metode yang digunakan adalah metode survei, alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Sampel yang digunakan adalah 77 PTPKD di Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan menggunakan quota sampling. Analisis data dilakukan dengan metode Partial Least Square (PLS) dengan model Structural Equation Modelling (SEM) dengan menggunakan software smartPLS 3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel niat perilaku (BI) dan kondisi fasilitas (FC) merupakan faktor-faktor yang dominan dan berpotensi untuk mendorong implementasi aplikasi SisKeuDes berjalan secara optimal. Sedangkan variabel kebiasaan (HT) dan motivasi hedonis (HM) merupakan faktor-faktor yang paling lemah dan berpotensi untuk menghambat implementasi aplikasi SisKeuDes.
Kata Kunci : e-Government, SisKeuDes, Penerimaan Teknologi, UTAUT 2
