PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) merupakan wadah bagi perempuan di tingkat RT/RW hingga pemerintahan pusat. Nama, kepengurusan, dan kegiatan organisasi ini mengalami perubahan seiring perkembangan kebutuhan jaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran strategis PKK dalam mengembangkan kebhinekaan di aras demokrasi lokal. Untuk mengkaji masalah ini digunakan teori komunikasi organisasi dari Fairhust (2001) dan teori modal sosial dari Fukuyama (1996). Lokasi penelitian di Kecamatan Jaten, kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik purposive, pengumpulan data dengan wawancara mendalam, validitas data dengan triangulasi sumbr dan analisis data menggunakan model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, PKK Kecamatan Jaten Mempunyai peran strategis dalam mengembangkan kebinekaan di aras demokrasi lokal melalui kegiatan yang ada di dalamnya. Komunikai organisasi demokratis terlihat dari kepengurusan yang dipilih secara demokratis. Kegiatan rutin berupa simpan pinjam tanpa bunga, arisan dan taman obat. Kegiatan insdental muncul spontan tanpa melihat latar belakang suku, agama, ras dan golongan, ketika salah satu anggota mengalami sakit atau meninggal dunia, merayakan acara selamatan. Di samping itu, anggota sepakat bahwa PKK tidak dimanfaatan secara politis, dan melarang menggunakan symbol-simbol partai. Melalui kegiatan yang telah berlangsung puluhan tahun, PKK menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya modal sosial. Melalui PKK, norma, kepercayaan dan jaringan ikut menumbuhkan kebhinekaan dalam komunitas di aras demokrasi lokal.
Kata kunci: PKK, modal sosial, kebhinekaan, di aras demokrasi lokal.