Abstrak


Analisis Mutasi Gen EGFR Exon 18 dan 20 Sampel Urin Pasien Penderita Kanker Paru


Oleh :
Prista Kusumaningtyas Hikmawati - M0414058 - Fak. MIPA

ABSTRAK

Kanker paru merupakan salah satu penyebab kematian akibat kanker tertinggi di dunia dengan prevalensi angka kematian mencapai satu juta orang untuk setiap tahunnya. Saat ini telah dikembangkan teknik pengobatan kanker paru berbasis terapi target. Pemberian obat ini dilakukan berdasarkan data informasi profil genetik pasien. Oleh karena itu, analisis gen yang menjadi penanda/biomarker pada sel kanker pasien perlu dilakukan sebelum tindakan pengobatan. Biomarker utama yang pada penyakit kanker paru saat ini adalah gen penyandi protein EGFR (Epidermal Growth Factor Reseptor). Protein EGFR merupakan reseptor pada membran sel yang teraktivasi dengan pengikatan ligan spesifik seperti  EGF  (Epidermal  Growth  Factor)  dan  TGF?  (Transforming Growth Factor ?) untuk mengaktifkan Tyrosine Kinase. Mutasi yang terjadi pada gen EGFR akan mengaktifkan respon Tyrosine Kinase secara terus menerus dan menyebabkan kerusakan  pada  sistem  autoinhibitor.  Pemeriksaan  mutasi  gen EGFR menggunakan sampel biopsi jaringan yang diambil dari organ paru pasien. Pengambilan sampel ini memerlukan teknik khusus dan pada umumnya bersifat invasif (melukai pasien). Sumber sampel alternatif yang berasal dari cairan tubuh saat ini telah banyak digunakan. Cairan tubuh diduga mengandung cfDNA (cell- free DNA) yang mengandung fragmen DNA dari sel kanker. cfDNA ditemukan didalam cairan tubuh seperti darah, urin, saliva, sputum dan cairan pleura.

Analisis  mutasi  gen  EGFR  pada  penelitian  ini  dilakukan  terhadap  30 pasien yang telah diketahui berdasarkan pemeriksaan CT scan dan pemeriksaan medis  lainnya menderita  kanker  paru  jenis  NSCLC  (Non  small  Cell  Lung Cancer). Sampel urine pasien kemudian dikumpulkan dan DNA yang terdapat didalamnya diekstraksi mengggunakan kit ekstraksi DNA. DNA yang diperoleh selanjutnya diamplifikasi menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) dan dianalisis profil mutasinya menggunakan metode sekuensing. Analisis mutasi difokuskan pada gen EGFR exon 18 dan 20, terutama pada titik mutasi kodon 719, 724, 787 dan 790. Hasil analisis PCR menunjukkan bahwa 30 sampel urin menunjukkan pita amplifikasi gen EGFR exon 18 dan 20, yang bermakna bahwa urin mengandung  cfDNA  dan  dapat  dijadikan  sebagai  sampel  dalam  analisis mutasi gen pasien kanker paru. Hasil analisis sekuensing menunjukkan sebanyak 0% mengalami mutasi G719S, 6% mengalami mutasi G724S, 50% mengalami mutasi T790M dan 60% mengalami mutasi Q787Q.

Kata Kunci : cfDNA, NSCLC, mutasi EGFR, biopsi cair, urin