Abstrak


Penggunaan metoda kemampatan maksimum untuk perencanaan gradasi porus aspal dengan material lokal Maximum Density Method for aggregate gradation design of porous asphalt using local material


Oleh :
Agung Prasetyono - I1103023 - Fak. Teknik

Abstrak Salah satu tujuan pokok dari pelapisan jalan yaitu berhubungan dengan tingkat keselamatan pengguna jalan. Penyebab kecelakaan jalan salah satunya disebabkan oleh permukaan yang tidak dapat dengan sempurna menyerap maupun mengalirkan air di permukaan terutama pada saat musim hujan, sehingga permukaan perkerasan menjadi licin. Salah satu alasan menggunakan porous asphalt yaitu kemampuannya untuk mengalirkan air permukaan secara vertikal melalui pori-pori yang ada, memperkecil terjadinya aquaplaning. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan gradasi porus aspal yang sesuai dengan kondisi lingkungan di Indonesia. Perencanaan tersebut didasarkan pada metoda maksimum kemampatan, untuk mendapatkan minimum porositas. Pengujian dilakukan di Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Perencanaan gradasi porus aspal dilakukan dengan Metode Maksimum Kemampatan (Cabrera dan Hamzah, 1996). Gradasi yang dihasilkan dinamakan gradasi Sebelas Maret (SM) dengan komposisi : Agregat A (12,7 s/d 9,5 mm) = 16,32%, Agregat B (9,5 s/d 4,75 mm) = 16,32%, Agregat C (4,75 s/d 2,8 mm) = 48,96%, Agregat D (2,8 s/d 0,5 mm) = 14,40% dan Filler (< 0,075 mm) = 4,00%. Gradasi SM tersebut dibandingkan dengan gradasi British Standar (BS) dan gradasi Blackwater Valley Route (BVR). Dari hasil penelitian ini didapatkan data bahwa gradasi SM membutuhkan optimum bitument content sebesar 4%, lebih sedikit jika dibandingkan dengan BS dan BVR yang membutuhkan optimum bitument content sebesar 4,5%. Dari pemeriksaan Volumetrik, SM mempunyai nilai porositas sebesar 30,30%, BS sebesar 27,40%, dan BVR sebesar 32,15%. Dari pengujian Marshall didapat nilai Stabilitas SM sebesar 453,82 kg, BS sebesar 286,26 kg dan BVR sebesar 267,87 kg. Nilai Flow SM sebesar 2,67mm, BS sebesar 2,40 mm dan BVR sebesar 2,17 mm. Dari pengujian Unconfined Compressive Strength SM sebesar 2007,50 kpa, BS sebesar 2970,78 kpa dan BVR sebesar 1671,57 kpa. Dari pengujian Cantabriant Test SM sebesar 58,71%, BS sebesar 56,22% dan BVR sebesar 64,44%. Dan dari pengujian permeabilitas vertikal diperoleh koefisien permeabilitas vertikal sebesar 0,27 untuk gradasi SM, BS sebesar 0,09 dan BVR sebesar 0,29.