Abstrak


Evaluasi penentuan harga pokok produksi dengan metode job order costing pada perusda percetakan & penerbitan kab. Sragen (kalender dinding dan kalender saku)


Oleh :
Rahmadtulloh Nugroho Hw - F3303175 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

Abstrak Perusda Percetakan & Penerbitan Sragen adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang percetakan, dengan produk yang dihasilkan berupa blanko-blanko, nota pembelian, faktur pembelian, kalender, berbagai macam undangan, karcis distribusi dan barang-barang cetakan lainnya yang sesuai dengan proses maupun pesanan. Pada penelitian ini penulis membahas perhitungan harga pokok produksi berdasarkan pesanan Kalender Dinding dan Kalender Saku. Dalam proses produksi berdasarkan pesanan, penentuan harga pokok produksi menjadi sangat penting karena dapat digunakan untuk menentukan harga jual pada saat menerima suatu pesanan. Penentuan harga pokok produksi tidak terlepas dari pengumpulan dan penghitungan biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Pada Perusda Percetakan & Penerbitan Sragen penghitungan biaya bahan baku ditentukan dengan mengalikan kuantitas bahan baku yang dipakai dengan harga perolehan bahan baku. Untuk penghitungan biaya tenaga kerja langsung ditentukan dengan mengalikan jumlah karyawan yang mengerjakan tiap pesanan dengan jumlah hari yang digunakan untuk mengerjakan pesanan dengan tarif upah/gaji. Untuk biaya overhead pabrik dihitung biaya berdasarkan pada biaya BOP yang dibayar secara kas. Hasil analisis menunjukkan bahwa penentuan BOP pada Perusda Percetakan & Penerbitan Sragen kurang tepat karena Perusda Percetakan & Penerbitan Sragen membebankan BOP yang dibayarkan secara kas saja untuk masing-masing pesanan, maka penulis mengajukan saran bahwa dalam penentuan harga pokok pesanan, hendaknya Perusda Percetakan & Penerbitan Sragen perlu melakukan evaluasi dalam penentuan harga pokok pesanannya terutama dalam hal pembebanan BOP. Hendaknya dalam penentuan biaya overhead pabrik harus pula memperhitungkan biaya per kas maupun non kas, sehingga perhitungan harga pokok pesanannya dapat diketahui secara tepat.