Abstrak


Evaluasi Biaya Konsumsi Kendaraan pada Penggunaan Perkerasan Kaku Jalan Kabupaten (Studi Kasus Ruas Jalan HOS Cokraminoto & Ruas Jalan K.H Agus Salim.


Oleh :
Alfiady Fachry Akbar - I0114007 - Fak. Teknik

Abstrak

Jalan memiliki peranan yang sangat penting dalam memajukan pembangunan nasional. Beberapa tahun belakangan ini penggunaan perkerasan kaku untuk jalan mulai sering digunakan. Hal ini karena perkerasan kaku mempunyai umur rencana yang lebih lama dibandingkan dengan perkerasan lentur. Selain itu, perkerasan kaku memiliki kemampuan menahan  dan mendistribusikan beban yang lebih baik dibanding perkerasan lentur. Akan tetapi, perkerasan kaku juga memiliki kekurangan sebagai contoh perkerasan kaku memiliki permukaan yang lebih kasar dibandingkan dengan perkerasan lentur. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap nilai konsumsi dan biaya konsumsi kendaraan tersebut. Untuk itu, seberapa besar konsumsi yang dihasilkan dan seberapa besar biaya yang dikeluarkan kendaraan pada perkerasan kaku menarik untuk diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar nilai konsumsi dan biaya konsumsi BBM, oli dan ban kendaraan pada perkerasan kaku. Selain itu, untuk mengetahui seberapa besar biaya  konsumsi total perhari untuk seluruh jenis kendaan yang lewat pada jalan yang diteliti.

Studi kasus pada penelitian ini adalah ruas jalan kabupaten dengan tipe perkerasan kaku. Metode penelitian menggunakan pedoman perhitungan BOK menurut Departemen Pekerjaan Umum tahun 2005. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder, serta menganalisis perhitungan dari masing-masing biaya konsumsi kendaraan sehingga nantinya akan diketahui kendaraan mana yang mengeluarkan biaya operasional pada jalan yang diteliti.

Hasil pengumpulan data, analisis, dan perhitungan menunjukkan bahwa nilai konsumsi kendaraan yang dikeluarkan dar 8 jenis kendaraan pada kedua jalan berkisar antara 0,0024 lt/km – 0,6109 lt/km. sedangkan biaya total konsumsi kendaraan yang dikeluarkan berkisar antara Rp. 163,45/km – Rp. 4.385,96/km dimana nilai konsumsi dan biaya konsumsi terkecil dikeluarkan oleh sepeda motor dan yang terbesar dikeluarkan oleh kendaraan truk berat. Hal ini dikarenakan harga ban dan oli yang digunakan truk berat mempunyai harga yang lebih mahal dibanding jenis kendaraan lain. Selain itu, untuk menjalankan truk berat diperlukan konsumsi BBM dan oli yang lebih besar dibanding kendaraan lain. Sedangkan dari 8 jenis kendaraan yang ada, biaya konsumsi total untuk seluruh jumlah kendaraan yang lewat selama 1 hari perjenis kendaraan didapatkan biaya sebesar Rp 34.316,90/hari - Rp. 1.939.300,06/hari dimana biaya terkecil dikeluarkan oleh pick up dan yang paling besar dikeluarkan oleh sepeda motor.