ABSTRAK
Latar Belakang: Strongiloidiasis adalah penyakit tropis terabaikan yang menginfeksi manusia, disebabkan oleh parasit nematoda usus Strongyloides stercoralis. Sekitar 30-100 juta orang di dunia yang terinfeksi strongiloidiasis namun hingga saat ini prevalensinya belum diketahui secara pasti. Faktor risiko infeksi ini dapat dikaitkan dengan kebersihan perorangan dan sosioekonomi seperti usia, jenis kelamin, dan pekerjaan. Penularan strongiloidasis terjadi melalui tanah yang telah terkontaminasi dan manifestasi klinisnya bersifat asimptomatik.
Metode : Penelitian yang dilakukan menggunakan studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, dan simple random sampling. Kegiatan ini dilakukan di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, pada bulan September hingga November 2018. Subjek penelitian adalah 100 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel terikat adalah infeksi strongiloidiasis, sedangkan variabel bebas adalah sosioekonomi (umur, pekerjaan, jenis kelamin, kondisi lantai rumah) riwayat kontak tanah, cuci tangan, APD. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan sampel feses. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif.
Hasil: Tidak ada kejadian infeksi strongiloidiasis di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Simpulan: Tidak ada hubungan antara kebersihan perorangan dan sosioekonomi dengan strongiloidiasis di Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Kata Kunci: strongiloidiasis, kebersihan perorangan, sosioekonomi
