Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui; 1) perbedaan pengaruh antara model pembelajaran Inquiry dan Direct Intruction terhadap prestasi belajar sejarah, 2) perbedaan pengaruh antara model pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran Direct instruction terhadap prestasi belajar sejarah siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, 3) perbedaan pengaruh antara model pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran Direct instruction terhadap prestasi belajar sejarah siswa yang memiliki kemandirian belajar rendah 4) interaksi antara model pembelajaran dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar sejarah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen rancangan faktorial 2 x 2. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik simple random sampling, dalam penelitian ini sampel adalah siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 SMA Negeri 1 Kroya. Data dikumpulkan dengan cara tes dan angket. Data tersebut dianalisis dengan uji Anava dua arah, diikuti dengan uji lanjut Anava menggunakan uji Scheffe dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebelum diberikan kepada sampel penelitian, instrumen di uji validitas dengan rumus korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach's Alpha dan KR 20.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Inquiry and Direct Intruction terhadap prestasi belajar sejarah (Fhitung> Ftabel atau 40.723> 3.16). (2) terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran Inquiry dan model pembelajaran Direct Intruction terhadap prestasi belajar sejarah pada kelompok siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi (sig 0,000 <0>
Kata Kunci : Model pembelajaran, Inquiry, Direct Intruction, Kemandirian Belajar, Prestasi Belajar
