;

Abstrak


Kajian Ruang Terbuka Hijau di Kota Tasikmalaya


Oleh :
Dewi Nusarini - A131508019 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Perubahan iklim menimbulkan ancaman besar terhadap lingkungan, ekonomi, dan kesehatan, masyarakat. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan populasi manusia yang cepat, transportasi, kemajuan teknologi, dan perubahan penggunaan lahan. Perubahan penggunaan lahan dari lahan bervegetasi menjadi lahan terbangun di wilayah perkotaan mempengaruhi keseimbangan ekologis kota, terutama kebutuhan oksigen dan iklim sekitarnya. Kondisi beberapa tahun terakhir mengindikasikan bahwa Kota Tasikmalaya mengalami perubahan kawasan perkotaan yang sangat pesat, sehingga berakibat terhadap penurunan kualitas udara. Salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas udara perkotaan yaitu dengan memperbanyak jumlah ruang terbuka hijau. Ruang terbuka hijau yang penuh dengan pepohonan sebagai paru-paru kota merupakan produsen oksigen yang belum tergantikan fungsinya, serta memiliki fungsi dalam memperbaiki, mengatur dan menjaga iklim mikro. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah, jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen di Kota Tasikmalaya. Perhitungan kebutuhan ruang terbuka hijau dilakukan berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008, sedangkan kebutuhan luas ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen menggunakan metoda Gerarkis. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan luas wilayah seluas 3.860,85 ha, sedangkan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan jumlah penduduk seluas 1.319,21 dan kebutuhan ruang terbuka hijau berdasarkan kebutuhan oksigen seluas 3.524,02 ha.

Kata kunci : ruang terbuka hijau, kebutuhan oksigen, perubahan iklim