Abstrak
Open market ASEAN (Masyarakat Ekonomi ASEAN) menempatkan informasi laporan keuangan menjadi sangat penting dalam pembuatan keputusan bisnis antar negara ASEAN. Auditor eksternal akan memiliki area cakupan jasa yang lebih luas dan menantang dalam meningkatkan kualitas informasi keuangan yang sangat dibutuhkan oleh para pengguna.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh faktor auditee, faktor auditor, faktor lingkungan dan regulasi terhadap auditor switching di kawasan ASEAN. Perbedaan regulasi perikatan audit antar negara menjadi fenomena menarik pergantian auditor yang dilakukan secara voluntary. Model yang dibangun dalam riset ini memberi kesempatan analisis yang menyeluruh dalam pembuatan keputusan auditor switching yang dilakukan oleh klien. Model ini juga berguna bagi pihak regulator sebagai referensi dalam penyusunan rerangka aturan.
Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di pasar modal Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand tahun 2012-2014. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepemilikan asing, financial distress, reputasi KAP, ukuran perusahaan, komite audit, financial deepening terbukti secara empiris berpengaruh terhadap auditor switching. Di sisi lain, riset ini tidak memberikan bukti empiris adanya pengaruh yang signifikan variabel kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional, opini audit, pergantian manajemen terhadap auditor switching. Komite audit berperan dalam memoderasi pengaruh kepemilikan asing dan financial distress terhadap auditor switching.
Kata kunci: Auditor Switching, Masyarakat Ekonomi ASEAN, Komite Audit.
