Abstrak


Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil produksi industri pande besi di kabupaten Klaten


Oleh :
Diyah Listiyo Kusumawati - F0199026 - Fak. Ekonomi dan Bisnis

ABSTRAK Penelitian ini mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Industri Pande Besi di Kabupaten Klaten”. Industri kecil ini merupakan salah satu dari sekian banyak industri kecil yang ada di Kabupaten Klaten yang perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan mengingat akan peranannya terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Perkembangan industri di kabupaten Klaten pada dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang menumbuhkan harapan baru bagi perekonomian daerah karena sumbangan dari sektor industri menjadi meningkat. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh faktor produksi modal, tenaga kerja, bahan baku dan bahan penolong terhadap hasil produksi pada industri pande besi di Kabupaten Klaten dan bagaimana keadaan skala hasil produksi yang terjadi. Selaim itu juga dirumuskan termasuk dalam kategori usaha yang padat modal atau padat karyakah industri pande besi di Kabupaten Klaten. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan-masukan bagi pihak yang memerlukan. Sampel yang digunakan sebanyak 75 responden yang diambil dengan menggunakan metode stratified random sampling. Dari hasil analisis data dengan menggunakan model Analisis Regresi Linier Berganda Dobellog, ditunjukkan dengan uji t dan uji F bahwa variabel modal, tenaga kerja, bahan baku dan bahan penolong berpengaruh secara positif baik secara individu maupun secara bersama-sama pada tingkat signifikan α= 5% terhadap hasil produksi industri pande besi. Skala hasil usaha dapat ditunjukkan dengan menjumlahkan koefisien regresi variabel modal, tenaga kerja bahan baku dan bahan penolong yaitu sebesar 0,7237<1. Sehingga skala hasil yang terjadi pada industri pande besi di Kabupaten Klaten adalah decreasing return to scale yang berarti tambahan hasil produksi lebih kecil daripada tambahan faktor produksi. Sedangkan kategori usaha dapat dilihat berdasar perbandingan nilai koefisien variabel modal dengan koefisien variabel tenaga kerja, diketahui bahwa koefisien variabel modal sebesar 0,2443 lebih kecil dari koefisien variabel tenaga kerja sebesar 0,3104 sehingga merupakan kategori usaha padat karya. Usaha padat karya berarti intensitas penggunaan tenaga kerja lebih besar daripada intensitas penggunanaan modal. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan yaitu faktor-faktor produksi modal, tenaga kerja, bahan baku dan bahan penolong berpengaruh positif terhadap hasil produksi. Skala hasil usaha yang terjadi decreasing return to scale. Sedangkan pande besi di Kabupaten Klaten merupakan kategori usaha padat karya.