Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1)Tata ruang kantor di Badan Pertanahan
Nasional Surakarta. 2) Hambatan apa saja yang dihadapi dalam penataan ruang kantor di
Badan Pertanahan Nasional Surakarta, dan 3) Upaya apa yang dilakukan untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi terkait tata ruang kantor Badan Pertanahan Nasional Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian ini yaitu studikasus dengan menggunakan strategi tunggal terpancang. Teknik pengambilan sampel menggunakan snowball sampling. Data dalam penelitian ini yaitu data primer, sekunder, kualitatif, dan kuantitatif. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini melalui informan, tempat dan peristiwa serta dokumen. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan analisis dokumen.
Teknik uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data dilakukan dengan model interaktif.
Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Kantor Badan Pertanahan Nasional Surakarta sudah menerapkan asas jarak terpendek dengan meletakkan peralatan dan perabot kantor yang
mudah dijangkau pegawai.Asas mengenai rangkaian kerja belum diterapkan dikarenakan
pekerjaan yang berkaitan tidak berdekatan. Terdapat ruang yang tidak digunakan secara
maksimal, hal ini kantor Badan Pertanahan Nasional Surakarta belum menerapkan asas
mengenai penggunaan segenap ruang. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerja
sudah diterapkan ditandai dengan penyusunan perabot dan peralatan dapat diubah. 2)Hambatan utama yaitu luas ruangan yang kurang sesuai dikarenakan desain awal tidak
diperhitungkan dengan bidang kerja yang akan menempati. Jarak ruang antara bidang
kerja yang berhubungan letaknya tidak berdekatan. Peralatan dan perabot tidak digunakan
dengan baik serta terdapat permasalahan terkait Closed Circuit Television, toilet yang
tidak memadai, dan tidak ada alat pengeras suara. 3) Usaha-usaha yang dilakukan dalam
mengatasi hambatan tata ruang kantor yaitu jangka panjang dengan melakukan renovasi
gedung sedangkan jangka pendek melakukan penyusunan perabot dan alat sesuai dengan
luas ruangan. Pembuatan alat alternatif seperti kerekan agar pekerjaan pada bidang yang
berhubungan tetapi berbeda lantai dapat efisien. Pemasalahan terkait CCTV, speaker dan
toilet masih menunggu beberapa persetujuan.