Abstrak


Prarancangan Pabrik Dibutil Ftalat Dari Ftalat Anhidrat Dan N-Butanol Kapasitas 22.500 Ton/Tahun


Oleh :
Edwin Budi Setiawan - I0514015 - Fak. Teknik

ABSTRAK

Prarancangan pabrik dibutil ftalat dari ftalat anhidrat dan n-butanol ini ditujukan untuk mencukupi kebutuhan plasticizer di dalam negeri. Perancangan pabrik tersebut diharapkan dapat menjadi solusi dari perkembangan industri plastik di Indonesia, sekaligus mengurangi impor plasticizer dari luar negeri. Pabrik dibutil ftalat dirancang berkapasitas 22.500 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah Ftalat Anhidridat (C8H4O3) dan n-butanol (C4H10O). Konsumsi spesifik per kilogram produk dibutil ftalat adalah bahan baku ftalat anhidrat sebanyak 0,53 kg dan n-butanol sebanyak 0,54 kg. Hasil samping dari produk dibutil ftalat berupa campuran air sebanyak 0,10 kg. Ftalat anhidrat dan n-butanol didapatkan di daerah Manyar, Gresik, Jawa Timur. Sehingga pabrik akan didirikan di daerah tersebut pada tahun 2018 dan mulai beroperasi 2021.
Proses pembuatan dibutil ftalat dalam pabrik ini dilakukan dengan mereaksikan langsung ftalat anhidrat dan n-butanol di dalam reaktor. Ftalat anhidrat dan n-butanol diumpankan dengan perbandingan reaktan 1:2,2. Reaksi tersebut terjadi dengan bantuan katalis asam sulfat sebanyak 1?ri jumlah umpan. Hasil keluaran reaktor merupakan campuran dari dibutil ftalat, monobutil ftalat, asam sulfat, n-butanol dan air. asam sulfat yang masih berada dalam campuran dinetralkan terlebih dahulu dengan penambahan kaustik soda dalam netralizer. Produk yang mengandung garam natrium sulfat dan air dipisahkan menggunakan decanter. Selanjutnya hasil atas yang mengandung dibutil ftalat diumpankan ke menara distilasi untuk memisahkan n-butanol, monobutil ftalat dari produk utama yaitu dibutil ftalat. Produk dibutil ftalat yang berfase cair selanjutnya disimpan dalam tangki penyimpanan produk.
Kebutuhan utilitas per kilogram produk dibutil ftalat yaitu air pendingin sebanyak 1,967 m3, unit pengadaan udara tekan sebesar 60,25 Nm3/kg, unit pengadaan listrik sebesar 1,571 kWh dari PLN, serta unit pengadaan bahan bakar dari IDO sebesar 0,01 kg. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta limbah pabrik berupa cairan. Limbah cair yang bersal dari hasil bawah dekanter dan air buangan sanitasi diolah dalam UPL.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT). Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 161 orang.
Hasil analisis ekonomi didapatkan Rate of Return (ROI) sebesar 68,33% sebelum pajak dan 47,83% sesudah pajak. Pay Out Time (POT) didapatkan sebesar 1,27 tahun sebelum pajak dan 1,73 tahun sesudah pajak. Break Even Point (BEP) sebesar 51,78%, Shut Down Point (SDP) sebesar 23,88%, dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 23,88%. Dari hasil analisa ekonomi dapat disimpulkan bahwa pabrik dibutil ftalat dengan kapasitas 22.500 ton/tahun layak untuk didirikan.