Abstrak


Kostum Tari Bedhaya Anglir Mendhung Pura Mangkunegaran Surakarta sebuah senelitian seskriptif selalui sendekatan semiotika


Oleh :
Uswatun Hasanah - C0900029 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah latar belakang penciptaan kostum tari bedhaya Anglir Mendhung?, bagaimanakah jenis dan bentuk kostum tari bedhaya Anglir Mendhung?, apa makna simbolis yang terkandung dalam tiap-tiap kostum tari bedhaya Anglir Mendhung melalui pendekatan semiotik?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang penciptaan kostum tari bedhaya Anglir Mendhung, mengetahui jenis dan bentuk kostum tari bedhaya Anglir Mendhung, mengetahui makna simbolis yang terkandung dalam tiap-tiap kostum tari bedhaya Anglir Mendhung melalui pendekatan semiotik. Kajian teoritis menguraikan tentang pengertian simbolis, pengertian busana, pengertian kostum, pengertian tari, tari bedhaya Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan cara menangkap informasi kualitatif dan data diskriptif yang dianalisis secara interaktif dengan proses pengumpulan data lapangan sebagai suatu siklus. Adapun komponen dari analisis tersebut meliputi : reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan semiotika. Berdasarkan hubungan tanda dan objek, Semiotika menurut Peirce dibagi menjadi tiga, yakni ikon, indeks dan simbol. Untuk menjamin validitas data digunakan teknik trianggulasi data dan trianggulasi metode. Jenis penelitian ini adalah penelitian terpancang, yaitu peneliti sudah menentukan variabel yang menjadi fokus utama sebelum memasuki lapangan studinya. Data-data yang mendukung diperoleh dari informasi nara sumber, tempat atau lokasi Pura Mangkunegaran, dan beberapa foto dan gambar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara obsevasi yang dilakukan di Pura Mangkunegaran Surakarta dan sanggar tari Surya Sumirat, wawancara dengan meminta informasi dari nara sumber, mencatat dokumen dan benda-benda yang berkaitan dengan kostum tari bedhaya Anglir Mendhung. Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa Pura Mangkunegaran Surakarta memiliki tari dan kostum yang memiliki makna simbolis yang meliputi tata rias, perhiasan, pakaian dan perlengkapannya yaitu antara lain tata rias : alis dan chitak, pehiasan : cunduk mentul, cunduk jungkat, sanggul bokor mengkurep, bunga rajut melati, gurdo mungkur, bunga tibha dhadha, suweng, kalung, gelang, slepe, kolong slepe, samir, bross dan buntal. pakaian meliputi : kain dodot, kain cindhe samparan dan cindhe sampur, sedangkan perlengkapan atau properti berupa anak panah. Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa : Pura Mangkunegaran merupakan salah satu peninggalan budaya nenek moyang yang didalamnya terdapat kekayaan budaya yang perlu digali, dilestarikan dan dipertahankan keasliannya yaitu tari bedhaya Anglir Mendhung beserta kostumnya, kostum tari tersebut mengacu pada kostum tari bedhaya Ketawang, kostum tari bedhaya Anglir mendhung memiliki makna simbolik sebagai warisan yang patut dipertahankan. Dengan demikian saran yang diberikan adalah supaya hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika yang berkaitan dengan bidang keilmuan tekstil khususnya kriya tekstil tentang kostum tari : juga sebagai masukan yang berarti bagi para desainer kostum tari, penyedia fasilitas dan masyarakat. Maka dari itu perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk mengadakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan kajian kostum tari bedhaya Anglir Mendhung untuk dapat dipertahankan keasliannya.