Abstrak


Religiusitas Orang Tua dalam Orientasi Pemilihan Institusi Pendidikan Bagi Anaknya di Kota Surakarta (Kasus Pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu)


Oleh :
Muhammad Alfitra Panatagama - K8411050 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alasan utama orang tua memilih sekolah-sekolah di bawah naungan JSIT sebagai pilihan bagi anaknya dengan pilihan lokasi penelitian dilakukan di SDIT Nur Hidayah, SDI Internasional Al Abidin, dan SDIST Ibnu Qoyyim di Kota Surakarta. Penelitian ini  menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pemilihan informan berupa purposive sampling. Pengumpulan data berasal dari wawancara. Informan terdiri atas 8 orang tua, 4 perwakilan sekolah, 4 Kepala Sekolah dan ketua JSIT Surakarta, observasi langsung dan dokumentasi. Pendekatan penelitiandipilih deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Dalam teknik validitas data, metode yang digunakan dengan langkah acak dan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan cara interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan serta verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut: (1) peran religiusitas orang tua dalam penentuan pilihan sekolah bagi anaknya (a) Keinginan orang tua melakukan internalisasi nilai dan norma agama sejak dini pada anaknya melalui lingkungan sekolah, dan (b) Sebagian dari orang tua menyadari akan keterbatasan dalam mempelajari ilmu agama dan menginginkan anaknya memiliki capain tertentu dalam ilmu agama seperti hafalan al-qur’an. (2) alasan utama orang tua memilih sekolah di bawah naungan JSIT bagi anaknya (a) Keinginan orang tua agar anaknya memiliki bekal agama, (b) Kesibukan orang tua dan minimnya waktu untuk memberikan bekal agama bagi anaknya dan (c) Sebagian sekolah di bawah naungan JSIT merupakan sekolah favorit.  Dalam fenomena pengarus utamaan pemilihan sekolah-sekolah di bawah naungan JSIT oleh orang tua terhadap anaknya selaras dengan penggambaran teori tindakan rasional bertujuan oleh Max Weber dengan wujud internalisasi nilai dan norma agama terhadap anak sebagai bentuk interpretasi religius orang tua selaku umat beragama yang taat. Oleh karenanya mereka rela mengorbankan waktu maupun materi merefleksikan bentuk pengorbanan dan totalitas dalam beragama agar mendapat tujuan-tujuan yang dijanjikan oleh agama.