Abstrak


Desain Motif Batik Kontemporer Gaya Doodle dengan Tema Nomophobia.


Oleh :
Muhammad Affan Afriansyah. - C0913031 - Fak. Seni Rupa dan Desain

Latar belakang proyek Tugas Akhir perancangan ini adalah mengembangkan motif batik kontemporer dengan tema nomophobia (no mobile phone phobia) yaitu pengaruh smartphone di masa kini, menjadi motif tekstil yang akan difungsikan menjadi busana remaja laki-laki. Alasan pemilihan nomophobia karena merupakan penggambaran ilustrasi tentang dampak positif maupun negatif mengenai smartphone dengan visual ilustrasi doodle, sekaligus menawarkan visual yang unik, menarik, dan dinamis.

Tujuan proyek Tugas Akhir perancangan ini adalah mengembangkan desain motif batik kontemporer dengan pengolahan visual ilustrasi dampak positif maupun negatif dari nomophobia dengan pertimbangan fungsi busana remaja lakilaki masakini.

Metode yang dipakai dalam proyek Tugas Akhir perancangan ini yaitu metode desain. Metode ini melewati 3 tahap yakni mertode perancangan, konsep perancangan dan visualisasi. Untuk metode perancangan melewati tahap Analisis permasalahan, Strategi pemecahan masalah, Pengumpulan data, Uji coba, dan menentukan Gagasan awal perancangan. Konsep perancangan meliputi landasan pemikiran untuk perancangan desain tugas akhir. Visualisasi yakni tahap memvisualkan konsep rencana perancangan yang sudah ditulis dalam proses
perancangan.

Hasil perancangan tugas akhir ini sebagai berikut: (1) Perancangan motif batik kontemporer dengan tema Nomophobia berhasil membuat 6 desain motif yaitu 2 desain repeat dan 4 desain panel. Keseluruhan desain motif mengolah visual ilustrasi tentang nomophobia dengan visual doodle yang menceritakan dampak dan pengaruh smartphone.. Ke 6 desain motif yang dibuat secara keseluruhan menawarkan sensasi visual yang bercita rasa modern atau kekinian
dengan menampilkan bentuk visual doodle yang identik dengan kalangan remaja dengan karakternya yang luwes diolah dengan warna-warna yang cerah menjadi busana remaja masakini yang dinamis, dan mengikuti perkembangan gaya hidup modern. (2) Pengaplikasian desain motif yang full repeat dan panel ke busana anak remaja khususnya laki-laki menghasilkan busana yang berkesan catchy, playfull, dan masa kini ke arah casual. Kriteria pengaplikasian desain motif yang eksklusif untuk remaja pria, dimana remaja pria lebih suka dengan sesuatu yang
eksklusif, lain daripada yang lain dan tidak ada yang menyamai dipasaran (produk terbatas). selain itu proses produksinya pun eksklusif, masih banyak pengrajin yang belum bisa membuat motif batik dengan proses sablon dan pencapan rintang malam dingin.