Abstrak


Analisis Stabilitas Statik dan Stabilitas Dinamik Menggunakan Paremeter Safety Evaluation Earthquake (SEE) pada Bendungan Urugan Zonal Inti Tegak.


Oleh :
Rahma Kusuma Dewi - I0114099 - Fak. Teknik

Indonesia merupakan salah satu negara dengan dengan tingkat intensitas
kegempaan yang cukup tinggi, terlihat dari lokasinya yang berdekatan dengan
sumber-sumber gempa diantaranya, zona subduksi, sesar (fault) yang aktif, dan
cinicin api pasifik (gunung berapi) yang tersebar di sepanjang negara kepulauan
ini. Diantara beberapa pulau di Indonesia, Pulau Jawa menjadi salah satu pulau
dengan aktivitas seismik yang tinggi. Pulau dengan jumlah penduduk paling
banyak, sebagai pusat pemerintahan dan kegiatan industri menjadikan Jawa
mempunyai tingkat resiko kerusakan bangunan dan infrastruktur yang cukup
tinggi. Salah satu bangunan yang mempunyai tingkat resiko tinggi adalah
bendungan urugan. Penelitian ini menganalisis stabilitas pada salah satu
bendungan besar Indonesia yaitu Bendungan Kedung Ombo Bendungan ini
terletak di perbatasan 3 kabupaten besar yaitu Kabupaten Grobogan, Boyolali dan
Sragen. Bendungan ini dibangun pada tahun 1976 sampai 1985, dengan tinggi 60
m. Mengingat usia bendungan yang mencapai 30 tahun serta potensi gempa yang
cukup tinggi, maka perlu adanya evaluasi terbaru mengenai stabilitas Bendungan
Kedung Ombo. Analisis ini menggunakan 2 metode yaitu statik (tanpa beban
gempa) dan dinamik dengan menggunakan parameter beban gempa safety
evaluation earthquake (SEE), yaitu gempa maksimum yang mungin terjadi, yang
memberikan pengaruh terhadap bendungan tanpa terjadi keruntuhan. Gempa SEE
dinyatakan sebagai gempa dengan periode ulang 10.000 tahun apabila dihitung
dengan cara PSHA. Hasil analisis stabilitas statik adalah nilai safety factor pada
lereng hulu dan hilir bendungan, sedangkan hasil analisis dinamik berupa nilai
displacement yang terjadi pada tubuh bendungan akibat beban gempa. Beban
gempa yang di-input dalam bendungan merupakan hasil dari analisis resiko
gempa atau sering disebut dengan Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA)
dengan bantuan software R-Crisis 2018. Hasil analisis PSHA menunujukkan nilai
percepatan tanah maksimum, hasil deagregasi dan pemilihan ground motion di
lokasi tinjuan.