Abstrak
Analisis otonomi dan kemandirian untuk menilai kinerja koperasi pegawai Republik Indonesia “serba usaha DPU & LLAJ” Karanganyar selama periode 2003-2005
Oleh :
Nila Anggarasari - F3303166 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAKSI
KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar merupakan koperasi yang didirikan dengan tujuan melayani anggota yang merupakan karyawan DPU & LLAJ Kabupaten Karanganyar. Sebagai pertanggungjawaban pada anggota, tiap periodenya koperasi menyusun laporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek otonomi dan kemandirian KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar dalam hubungannya dengan kinerja pada periode 2003 s.d 2005.
Untuk memenuhi tujuan penelitian tersebut penulis menggunakan metode analisis rasio yang dilakukan dengan membandingkan pos-pos dalam laporan keuangan baik pos dalam satu jenis laporan keuangan maupun antar jenis laporan keuangan. Untuk menilai tingkat aspek otonomi dan kemandirian penulis menggunakan standar rasio SK Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor: 129/Kep./M/KUKM/XI/2002 tanggal 29 November 2002 tentang Pedoman Klasifikasi Koperasi.
Analisis yang telah dilakukan memperoleh hasil penelitian bahwa secara likuiditas KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar dinyatakan dalam kondisi yang kurang baik (illikuid) yang dapat diartikan kurang baik dalam memenuhi kewajiban lancarnya. Secara solvabilitas KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar diklasifikasikan kurang baik (insovabel) yang dapat diartikan kurang mempunyai kemampuan yang baik dalam memenuhi semua kewajiban baik lancer maupun jangka panjangnya. Secara rentabilitas KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar diklasifikasikan dalam kondisi baik yang berarti mempunyai kemampuan yang baik dalam menghasilkan SHU pada tiap operasional usahanya.
Hasil penelitian mendasari penulis dalam mengajukan rekomendasi bagi KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar. Hendaknya KPRI “Serba Usaha DPU & LLAJ” Karanganyar lebih memaksimalkan aktiva lancar guna meningkatkan likuiditas koperasi. Cara yang dapat dilakukan diantaranya memperbaiki pengelolaan piutang dan mengusahakan kelancaran penjualan persediaan agar saldo keduanya tidak terlalu besar. Selain itu hendaknya koperasi memaksimalkan pengguanaan aktiva tetap yang dimiliki, misalnya dengan ikut dalam penyertaan sesama koperasi maupun usaha lain yang menurut koperasi dapat memberikan tingkat keuntungan bagi koperasi.