;

Abstrak


Analisis Terjemahan Kalimat yang Mengakomodasi Tindak Tutur Menyuruh pada Novel Christ The Lord Out Of Egypt Karya Anne Rice (Pendekatan Pragmatik)


Oleh :
Agustina Aloojaha - S131602002 - Sekolah Pascasarjana

ABSTRAK

Tesis ini membahas tentang terjemahan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh dengan menggunakan pendekatan pragmatik pada novel Christ the Lord out of Egypt karya Anne Rice. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) bentuk-bentuk tindak tutur menyuruh, (2) teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh, (3) dampak pergeseran makna yang muncul dari penggunaan teknik penerjemahan, (4) kualitas terjemahan (keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan) kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh.

Penelitian ini merupakan analisis deskriptif kualitatif dengan sumber data berupa novel, yakni, novel Christ the Lord out of Egypt karya Anne Rice dan terjemahannya “Kristus Tuhan Meninggalkan Mesir,” alih bahasa, Esti Ayu Budihabsari, serta informan yang menilai kualitas terjemahan. Data dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh dalam novel Christ the Lord out of Egypt dan terjemahannya “Kristus Tuhan Meninggalkan Mesir” dan informasi mengenai teknik penerjemahan dan kualitas terjemahan yang diberikan informan. Tenik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis dokumen, kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD).

Ditemukan 2 bentuk tindak tutur menyuruh, yaitu, tindak tutur menyuruh secara langsung dan tindak tutur menyuruh tidak langsung. Dalam bentuk tindak tutur langsung, secara konvensional digunakan untuk memerintah. Sedangkan tindak tutur tidak langsung, maksud menyuruh tidak disampaikan dengan kalimat perintah tetapi kalimat berita, kalimat tanya, serta kalimat yang menggunakan kata kerja bantu. Selanjutnya berdasarkan hasil penelitian, ada 125 data kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh dan ada 15 teknik penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan kalimat yang mengakomodasi tindak tutur menyuruh tersebut, yaitu; teknik padanan lazim (PL), variasi, adisi, implisistasi, eksplisitasi, adaptasi, modulasi, peminjaman murni (PM), peminjaman alamiah (PA), reduksi, transposisi, generalisasi, partikularisasi, parafrase, dan kreasi diskursif (KD). Teknik penerjemahan yang paling banyak muncul adalah teknik padanan  lazim. Penggunaan teknik ini berdampak baik pada hasil terjemahan sehingga terjemahan akurat, mudah diterima, dan terbaca. Sementara teknik penerjemahan yang menimbulkan dampak peregeseran makna adalah teknik adisi, reduksi dan kreasi diskursif yang menyebabkan kurang akuratnya terjemahan meskipun tingkat keberterimaan dan keterbacaan tinggi.

Temuan data menunjukkan teknik penerjemahan adisi, reduksi, dan kreasi diskursif mempengaruhi makna tindak tutur menyuruh dari makna kalimat perintah yang keras dalam BSu menjadi halus dalam BSa dan sebaliknya. Hal ini berdampak pada kualitas keakuratan. Akan tetapi hal tersebut hanya terjadi pada bentuk tindak tutur menyuruh langsung saja sedangkan pada bentuk tindak tutur menyuruh tak langsung teknik tersebut tidak ditemukan. Sementara ketiga teknik tersebut juga tidak berdampak pada kualitas keberterimaan dan keterbacaan. Malah sebaliknya teknik tersebut telah membuat tingkat keberterimaan dan keterbacaan menjadi sangat tinggi.

Kata kunci: tindak tutur menyuruh, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan