Abstrak
Relevansi price earning ratio sebagai dasar penentuan harga saham di bursa efek Jakarta (studi empiris pada perusahaan manufaktur periode tahun 1995–2001)
Oleh :
Aris Hariyanto - F0299030 - Fak. Ekonomi dan Bisnis
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (i) mengetahui pengaruh DPR, ROE, dan Risiko terhadap PER pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001), (ii) diantara ketiga proxi resiko, yaitu standart deviasi pertumbuhan EPS, standart deviasi return, dan Beta, mana yang lebih mewakili risiko saham di BEJ pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001), (iii) mengetahui kewajaran harga saham perusahaan-perusahaan manukfaktur di BEJ berdasarkan analisis PER pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001), dan (iv) melihat apakah saham-saham yang dinyatakan undervalue memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan saham-saham yang dinyatakan overvalue pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001). Sehubungan dengan masalah tersebut diajukan hipotesis sebagai berikut : (i) diduga DPR, ROE, dan Risiko berpengaruh terhadap PER pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001), (ii) diduga beta paling mewakili risiko saham di BEJ pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001), (iii) diduga harga saham perusahaan-perusahaan manufaktur di BEJ masih dalam batas kewajaran dilihat dari analisis PER pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001), (iv) diduga harga saham-saham yang dinyatakan undervalue memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan saham- saham yang dinyatakan overvalue. pada periode bullish (tahun 1995-1997) dan periode bearish (tahun 1998-2001)
Penelitian ini menggunakan survai data sekunder, dengan populasi adalah perusahaan-perusahaan manufaktur di BEJ selama tahun 1995-2001. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling dan kriteria yang digunakan adalah: (i) perusahaan yang membagikan deviden selama periode pengamatan, (ii) perusahaan yang tidak mengalami laba negatif (mengalami kerugian), dan (iii) ROE perusahaan tersebut tidak negatif selama periode pengamatan. Setelah dilakukan seleksi, akhirnya diperoleh sampel sebanyak 121 perusahaan untuk periode tahun 1995-1997, dan 148 perusahaan untuk periode tahun 1998-2001. Kedua jumlah tersebut merupakan hasil pooling dari data setiap tahun dari periode tersebut. Metode analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda (multiple linier regression). Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji F untuk mengetahui pengaruh DPR, ROE dan Risiko secara serentak terhadap PER. Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh DPR, ROE dan Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) secara parsial terhadap PER. Penelitian ini juga melakukan pengujian terhadap gejala Multikolinearitas, Autokorelasi dan Heteroskedastisitas.
Setelah di lakukan analisis dengan alat regresi linier berganda diperoleh hasil sebagai berikut: untuk periode tahun 1995-1997 (bullish), secara serentak variabel DPR, ROE dan Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) berpengaruh signifikan terhadap PER. Sedangkan secara parsial hanya variabel DPR dan ROE saja yang berpengaruh terhadap PER, sedangkan variabel Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) tidak berpengaruh terhadap PER. Dalam periode tahun 1998-2001 (bearish), secara serentak variabel DPR, ROE dan Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) berpengaruh signifikan terhadap PER. Sedangkan secara parsial variabel DPR dan ROE berpengaruh terhadap PER, sedangkan variabel Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi), hanya proxi standart deviasi return dan beta saja yang berpengaruh terhadap PER, sedangkan proxi standart deviasi pertumbuhan EPS tidak berpengaruh terhadap PER
Dari bukti-bukti tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada periode tahun 1995-1997 , variabel DPR, ROE dan Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) secara serentak berpengaruh terhadap PER, sedangkan secara parsial hanya variabel DPR dan ROE saja yang pengaruh terhadap PER, sedangkan Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) tidak berpengaruh terhadap PER. Berdasarkan analisis PER harga saham perusahaan-perusahaan manukfaktur di BEJ masih dalam batas kewajaran, dan saham-saham yang dinyatakan undervalue juga terbukti memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan saham-saham yang dinyatakan overvalue.Sedangkan pada periode tahun 1998-2001 diperoleh hasil sebagai berikut: variabel DPR, ROE dan Risiko (yang tercermin dalam tiga proxi) secara serentak berpengaruh terhadap PER, sedangkan secara parsial variabel DPR dan ROE berpengaruh terhadap PER. Untuk variabel risiko secara parsial hanya proxi standart deviasi return dan beta saja yang berpengaruh terhadap PER, sedangkan proxi standart deviasi pertumbuhan EPS secara parsial tidak berpengaruh terhadap PER. Berdasarkan analisis PER harga saham perusahaan-perusahaan manukfaktur di BEJ masih dalam batas kewajaran, dan saham-saham yang dinyatakan undervalue terbukti memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan saham-saham yang dinyatakan overvalue. Berdasarkan hasil temuan-temuan tersebut maka diajukan saran-saran sebagai berikut: para investor dalam melakukan investasi harus memperhatikan variabel-variabel yang berpengaruh terhadap harga saham, misalnya PER, DPR, ROE dan Risiko, karena variabel-variabel tersebut terbukti sangat berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan bagi para peneliti selanjutnya diharapkan dalam penelitiannya jangan hanya mengambil satu bidang industri saja sehingga hasilnya nanti akan lebih berguna, dan mereka sebaiknya juga memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham selain faktor fundamental, yaitu faktor teknikal.