Abstrak


Perbandingan tingkat keberhasilan perkembangan embrio hasil fertilisasi in vitro pada oosit mencit (mus musculus l.) Strain swiss webster dengan menggunakan spermatozoa epididimis dan spermatozoa hasil kriopreservasi


Oleh :
Dian Kurniawati - M0401019 - Fak. MIPA

ABSTRAK Fertilisasi in vitro (FIV) adalah pembuahan sel telur oleh spermatozoa di luar uterus yang direkayasa oleh manusia. FIV digunakan untuk memproduksi embrio dalam jumlah yang banyak dan dalam tingkat perkembangan yang seragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat keberhasilan perkembangan embrio hasil fertilisasi in vitro dengan menggunakan spermatozoa epididimis dan spermatozoa hasil kriopreservasi. Mencit betina strain Swiss Webster berumur 2-6 bulan disuperovulasi dengan menyuntikkan 5 IU PMSG per ekor secara intraperitoneal setelah 48 jam kemudian disuntik dengan 5 IU hCG per ekor. Oosit dikoleksi dengan menoreh oviduk dalam medium HTF. Spermatozoa epididimis dikoleksi dengan menoreh kauda epididimis dalam medium HTF. Spermatozoa hasil kriopreservasi dicairkan dengan mencelupkan straw ke dalam water bath suhu 37 oC selama 2 menit. Kapasitasi dan fertilisasi in vitro dilakukan dengan menggunakan medium HTF di dalam inkubabor CO2 5% dengan suhu 37 oC selama 1-1,5 jam. Oosit yang telah dikoleksi kemudian dimasukkan ke dalam suspensi spermatozoa epididimis dan spermatozoa hasil kriopreservasi. Empat jam setelah inseminasi, oosit yang telah terfertilisasi dicuci dan dikultur dalam medium CZB. Perkembangan embrio hasil fertilisasi in vitro diamati setiap 24 jam sampai terbentuk morula. Perkembangan embrio hasil fertilisasi in vitro menggunakan spermatozoa epididimis dan spermatozoa hasil kriopreservasi menunjukkan tingkat keberhasilan yang tidak berbeda nyata (P> 0,05), yaitu 2 sel (71,7794% dan 68,4181%), morula (52,6788% dan 53,3038%), keterlambatan perkembangan (47,3213% dan 46,6963%) serta degenerasi (28,2206% dan 31,7306%). Pada penelitian ini ditemukan beberapa kejadian abnormalitas embrio seperti pembelahan asimetris, fragmentasi dan embrio tanpa zona pelusida. Kata Kunci : Fertilisasi in vitro, spermatozoa epididimis, spermatozoa hasil kriopreservasi, perkembangan embrio, morula