Abstrak


Penampilan Reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali


Oleh :
Ryan Muhammad Ramadhan - H0510062 - Fak. Pertanian

Abstrak

Efesiensi reproduksi sapi perah pada suatu peternakan dapat diketahui dari penampilan reproduksinya. Penampilan reproduksi dapat dilihat dari berbagai parameter, diantaranya yaitu umur sapih, Post Partum Estrus (PPE), Post Partum Matting (PPM), Service Per conception (S/C), Days Open (DO) dan Calving Interval (CI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi Sapi Peranakan Friesian Holstein di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kembang, Desa Jlarem, Desa Ngadirojo, Desa Urutsewu, Desa Ngampon dan Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali pada Bulan Juli - September 2014.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 100 ternak. Ternak yang dipilih adalah induk sapi Peranakan Friesian Holstein yang telah beranak minimal satu kali pada responden. Populasi dalam penelitian ini adalah ternak sapi Peranakan Friesian Holstein yang berada di Kecamatan Ampel yang dipilih berdasarkan populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur sapih (4,03±0,27 bulan), PPE (3,94±0,44 bulan), PPM (4,62±0,41 bulan), S/C (1,99±0,16 bulan), DO (5,68±0,42 bulan) dan CI (14,77±0,39 bulan). Penampilan reproduksi sapi PFH di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali menunjukkan efisiensi reproduksi yang sudah cukup baik walaupun belum optimal. Umur sapih yang lama menyebabkan keterlambatan PPE dan pelaksanaan PPM. Meskipun penundaan PPM dapat memperbaiki S/C, DO semakin lama akibat penundaan tersebut. Semakin panjang waktu DO secara otomatis memperpanjang CI.