ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika. (2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh cara pemberian tugas kelompok dan tugas individu terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika. (3) Untuk mengetahui interaksi antara metode mengajar dan cara pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika.
Populasi penelitian adalah siswa kelas II SMP Negeri 2 Ngawi tahun pelajaran 2004/2005 sebanyak 342 siswa , terbagi menjadi 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Sampel terbagi menjadi 4 kelas masing – masing 42 siswa sehingga seluruhnnya 168 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen dan tes. Data yang diperoleh dari nilai harian dan nilai post tes. Data dianalisis dari teknik anava dengan prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas dari ulangan harian Fisika pokok bahasan Kalor. Setelah uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan isi sel sama dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan uji Scheffe.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Ada perbedaan pengaruh metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika (Fa = 5,922 > Ftabel = 3,91). (2) Ada perbedaan pengaruh cara pemberian tugas kelompok dan tugas individu terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika (Fb = 4,058 > Ftabel = 3,91). (3) Ada interaksi antara metode mengajar dan cara pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika (Fab = 9,252 > Ftabel = 3,91).
Hasil uji lanjut anava dengan uji Scheffe diperoleh (1) keterampilan proses metode eksperimen lebih baik dari pada metode demonstrasi pada pembelajaran Fisika (FA12 = 5,921 > Ftabel = 3,91). (2) Cara pemberian tugas secara kelompok lebih baik dari pada pemberian tugas secara individu pada pembelajaran Fisika (Fb12 = 4,057 > Ftabel = 3,91). (3) Interaksi pembelajaran yang paling dominan adalah metode eksperimen dilengkapi pemberian tugas individu dan metode demonstrasi dilengkapi tugas individu.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika. (2) Untuk mengetahui perbedaan pengaruh cara pemberian tugas kelompok dan tugas individu terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika. (3) Untuk mengetahui interaksi antara metode mengajar dan cara pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika.
Populasi penelitian adalah siswa kelas II SMP Negeri 2 Ngawi tahun pelajaran 2004/2005 sebanyak 342 siswa , terbagi menjadi 8 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Sampel terbagi menjadi 4 kelas masing – masing 42 siswa sehingga seluruhnnya 168 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumen dan tes. Data yang diperoleh dari nilai harian dan nilai post tes. Data dianalisis dari teknik anava dengan prasyarat uji normalitas dan uji homogenitas dari ulangan harian Fisika pokok bahasan Kalor. Setelah uji hipotesis dengan analisis variansi dua jalan isi sel sama dilanjutkan dengan uji komparasi ganda dengan uji Scheffe.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Ada perbedaan pengaruh metode eksperimen dan metode demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika (Fa = 5,922 > Ftabel = 3,91). (2) Ada perbedaan pengaruh cara pemberian tugas kelompok dan tugas individu terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika (Fb = 4,058 > Ftabel = 3,91). (3) Ada interaksi antara metode mengajar dan cara pemberian tugas terhadap kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran Fisika (Fab = 9,252 > Ftabel = 3,91).
Hasil uji lanjut anava dengan uji Scheffe diperoleh (1) keterampilan proses metode eksperimen lebih baik dari pada metode demonstrasi pada pembelajaran Fisika (FA12 = 5,921 > Ftabel = 3,91). (2) Cara pemberian tugas secara kelompok lebih baik dari pada pemberian tugas secara individu pada pembelajaran Fisika (Fb12 = 4,057 > Ftabel = 3,91). (3) Interaksi pembelajaran yang paling dominan adalah metode eksperimen dilengkapi pemberian tugas individu dan metode demonstrasi dilengkapi tugas individu.