Abstrak


Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Ketrampilan Proses Ditinjau dari Tingkat Kemampuan Menggunakan Alat Ukur pada Materi Pokok Elastisitas di SMA Tahun Ajaran 2005/2006


Oleh :
Supat Sulistyo - K2302041 - Fak. KIP

ABSTRAK Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) Pengaruh perbedaan antara tingkat kemampuan menggunakan alat ukur tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas, (2) Pengaruh perbedaan antara penggunaan pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas, (3) Interaksi antara tingkat kemampuan menggunakan alat ukur dan pendekatan ketrampilan proses melalui metode mengajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas Populasi penelitian adalah semua siswa kelas IX SMA N 1 Kebakkramat Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2005/2006 yang terdiri dari 3 kelas, kelas IX IPA1, IX IPA2, dan IX IPA3. Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Sampel terbagi 2 kelas, kelas IX IPA3 sebagai kelompok eksperimen dan IX IPA1 sebagai kelompok kontrol, mula-mula masing-masing kelas 42 siswa, tetapi pada akhir pembelajaran ada 1 siswa yang sakit sehingga menjadi 41 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi sekolah dan teknik tes. Data dianalisis dengan teknik anava dengan persyaratan uji normalitas dan uji homogenitas dari nilai ulangan fisika pokok bahasan elastisitas. Setelah uji persyaratan analisis terpenuhi, dilakukan pengujian hipotesis dengan anava dua jalan sel tak sama dan dilanjutkan uji scheffe. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) ada pengaruh perbedaan antara tingkat kemampuan menggunakan alat ukur tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas {(FA = 12,193) > (F0,05; 1,78 = 3,964)}, (2) ada pengaruh perbedaan antara pendekatan ketrampilan proses melalui metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampun kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas {(FB = 5,449) > (F0,05; 1,78 = 3,964)}, dan (3) tidak ada interaksi antara tingkat kemampuan menggunakan alat ukur dan pendekatan ketrampilan proses melalui metode mengajar terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas {(FAB = 2,350)< (F0,05; 1,78 = 3,964)}. Sedangkan berdasarkan uji lanjut anava dengan metode scheffe dapat disimpulkan bahwa (1) ada perbedaan rerata yang signifikan antara tingkat kemampuan menggunakan alat ukur tinggi dan rendah terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas { }, (2) ada perbedaan rerata yang signifikan antara penggunaaan pendekatan ketrampilan proses dengan metode eksperimen dan demonstrasi terhadap kemampuan kognitif siswa pada sub materi pokok elastisitas { }.