Abstrak


Era kebangkitan ekonomi di praja Mangkunegaran pada masa Mangkunegara IV


Oleh :
Ary Susanti - C0598016 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK kepemimpinan pada waktu itu. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui : 1) usaha-usaha apa saja yang dilakukan oleh Mangkunegara IV untuk meningkatkan perekonomian di praja Mangkunegaran, 2) apa saja kekuatan ekonomi yang dimiliki dan dimana saja basis perkebunan milik Mangkunegara IV. 3) dampak yang ditimbulkan dari kontribusi perkebunan bagi praja Mangkunegaran khususnya di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode historis.. Dalam studi ini dilakukan dengan cara studi arsip (dokumen) dan studi kepustakaan.Data yang diperoleh dikritik baik intern maupun ekstern, sehingga menghasilkan fakta-fakta sejarah. Fakta sejarah tersebut kemudian diinterpretasikan dan disusun dalam bentuk cerita sejarah atau Historiografi. Hasil penelitian menunjukkan untuk memperbaiki kondisi masyarakat di praja Mangkunegaran walaupun kondisi sosial, politik, pada waktu itu sudah mapan, tetapi keadaan ekonominya belum baik. Dari pengalaman yang diperoleh akibat pelaksanaan Sistem Tanam Paksa yang dicetuskan oleh Van den Bosch, maka Mangkunegara berusaha untuk mengikuti keberhasilan sistem ini, dengan menarik kembali tanah apanage yang dikuasai oleh para narapraja dan sentana dalem untuk dikelola sendiri dan di tanami produk-produk perkebunan dan pertanian yang laku di pasaran dunia. Perkebunan dan pabrik milik Mangkunegara IV yang banyak terdapat diwilayah Wonogiri, dan Karanganyar. Dengan organisasi dan administrasi yang baik telah membawa keberhasilan dalam mengembangkan perkebunan di Mangkunegaran. Saldo dari keuntungan yang diperoleh dari sektor ini ditanam dalam bentuk saham, tanah, dan penginapan, serta hotel . Selain sebagai orang yang banyak berjasa dalam pergulaan di Indonesia juga merupakan peletak dasar Fonds van Eigendommen van het Mangkoenegorosche Rijk (dana milik praja Mangkunegaran). Masa Mangkunegara IV merupakan jaman keemasan dalam sejarah Mangkunegaran, hingga berkembang karya sastra yang sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Jawa yaitu serat Wedhatama dan Tripama. Kesenianpun berkembang seperti munculnya wayang Madya sebagai penghubung antara wayang Purwa dan wayang Gedog. Di satu sisi akibat berkembangnya perkebunan di praja Mangkunegaran, telah membawa dampak negatif dimana budaya konsumtif para narapraja dan sentana dalem akibat gaji yang diperoleh mendorong tindakan yang bertentangan dengan budaya Jawa yang luhur, seperti perjudian, mabuk-mabukan, dan kebiasaan yang jauh dari norma-norma. Kondisi yang buruk ini tercermin dari karya sastra dari R.NG.Ronggowarsito yang menggambarkan kondisi rakyat di praja Mangkunegaran khususnya dan Surakarta pada umumnya seperti Kalatida atau Jaman Edan. Jaman kekemasan yang dicapai pada masa Mangkunegara IV ini hanya berlangsung selama beliau berkuasa, dan berakhir akibat krisis ekonomi dan pergantian.