Abstrak


Evaluasi normalisasi sungai Bengawan Solo hulu dengan konsep eko-hidraulik (Evaluation of Upper Bengawan Solo river correction by ecological hydraulics concept)


Oleh :
FX. Nanang Agus Tri Atmaka - I0199084 - Fak. Teknik

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh penerapan pembangunan dengan pola hidraulik parsial, dengan melakukan kajian atas pekerjaan Normalisasi Sungai Bengawan Solo Hulu. Tinjauan dilakukan terhadap Kapasitas Alur Sungai, Perubahan Perilaku Banjir, Degradasi Bengawan Solo Hulu, Perubahan Jenis Vegetasi, Perubahan Morphologi Sungai, Kondisi Sosial Masyarakat. Hal ini dilakukan sesuai dengan Eko-Engineering dalam konsep Eko-Hidraulik juga merupakan salah satu unsur dalam konsep “ One River One Plan and One Integrated Management ” (satu sungai satu perencanaan dan pengelolaan secara integral). Hal ini bukan hanya diartikan secara administratif dari hulu sampai ke hilir, namun juga harus diartikan secara substantif menyeluruh menyangkut semua aspek yang berhubungan dengan sungai tersebut baik komponen fisik maupun non fisik, biotik maupun abiotik dan dari hulu (pegunungan) sampai ke hilir (muara). Hasil kajian atas penelitian yang dilakukan oleh Balai Sungai dan Sabo, Laboratorium Sungai atas diperoleh perubahan kapasitas alur sungai pada daerah yang mengalami perbaikan/pengaturan mengalami peningkatan sebesar 12 % sedangkan pada daerah hulunya meningkat sebesar 16,7 %. Untuk perubahan perilaku banjir dapat direpresentasikan melalui parameter-parameter banjir yang berupa debit puncak, kecepatan aliran dan perubahan tinggi muka air. Normalisasi sungai ini juga berdampak dengan terjadinya degradasi dasar sungai pada daerah perbaikan dan daerah hulunya. Hal ini berpengaruh besar terhadap perubahan morfologi sungai itu sendiri, variasi tumbuhan dan hewan, terisolasinya daerah yang berada di tengah-tengah antara kedua alur. Penerapan pola pembangunan dengan konsep Eko-Hidraulik ternyata dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di wilayah sungai bila kita lihat dari keberhasilan penerapan konsep ini di beberapa negara di Eropa seperti di Jerman.