Abstrak


Evaluasi penentuan tarif pembebanan biaya overhead pabrik pada pt yosogira Sragen tahun 2005


Oleh :
Niken Ratih Pramudyawardhani - F3303165 - Fak. Sastra dan Seni Rupa

ABSTRAK Biaya overhead pabrik merupakan semua biaya yang dikeluarkan selama proses produksi yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja langsung maupun biaya bahan baku langsung. Besarnya biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk dapat dihitung dengan tarif ditentukan di muka dan tarif sesungguhnya. Perusahaan yang menghitung harga pokok produknya dengan metode harga pokok pesanan, besarnya biaya overhead pabrik dihitung dengan tarif ditentukan di muka. Tahap-tahap penentuan biaya overhead pabrik dengan tarif ditentukan di muka adalah penyusunan anggaran, menentukan dasar pembebanan, menghitung biaya overhead pabrik dibebankan, dan menghitung selisih biaya overhead pabrik PT.Yosogira merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi furniture dari kayu. PT.Yosogira berproduksi secara pesanan. Penelitian yang dilakukan di PT.Yosogira bertujuan untuk mengetahui cara penghitungan biaya overhead pabrik serta mengetahui kelebihan dan kelemahan dari metode yang telah diterapkan di PT.Yosogira. Penelitian yang dilakukan di PT.Yosogira mengambil data operasi perusahaan selama bulan Juli sampai dengan Desember tahun 2005. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah metode dokumentasi, wawancara serta observasi. Pada penelitian tersebut diketahui, perusahaan menghitung besarnya biaya overhead pabrik pada harga pokok produk dengan cara mengalikan biaya produksi yang tercantum dalam kartu harga pokok dengan persentase sebesar 20%. Selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara, membandingkan biaya overhead pabrik dibebankan dengan anggaran biaya overhead pabrik yang telah disusun. Dari penghitungan selisih biaya overhead pabrik yang telah dilakukan diperoleh, selisih biaya overhead pabrik yang telah dihitung perusahaan adalah Rp 242.188,008,90, dengan rata-rata penyimpangan sebesar Rp 40.364.668,15 setiap bulannya. Selisih biaya overhead pabrik denga tarif ditentukan di muka dengan dasar pembebanan pemakaian bahan baku adalah sebesar Rp 27.844.078,29, dengan rata-rata penyimpangan sebesar Rp 4.640.679,71 setiap bulannya. Penggunaan tarif ditentukan di muka menghasilkan selisih biaya overhead pabrik yang lebih kecil dibandingkan dengan metode yang telah diterapkan di PT.Yosogira. Dari perbandingan selisih biaya overhead pabrik tersebut, dapat disimpulkan bahwa penentuan tarif biaya overhead pabrik yang telah diterapkan di PT.Yosogiro belum tepat. Saran yang diajukan adalah penggunaan tarif ditentukan di muka dalam penentuan biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk, meneliti lebih jauh biaya-biaya yang dimasukkan dalam harga pokok produk serta anggaran perusahaan.